Review Lengkap Parfum Map of the Heart: Aroma, dan Rekomendasi Terbaik

Jakarta, VIVA – Di tengah maraknya parfum komersial yang menawarkan aroma seragam dan cenderung aman, hadir sebuah merek niche asal Australia yang berani tampil beda: Map of the Heart.

Brand ini tidak hanya menawarkan keharuman, tetapi juga menyuguhkan narasi emosional melalui desain botol dan filosofi di balik tiap variannya.

Dengan pendekatan yang unik dan artistik, Map of the Heart menjadi pilihan utama bagi para pencinta parfum yang menginginkan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar wangi.

Konsep dan Filosofi Map of the Heart

Didirikan oleh Jeffrey Darling dan Sarah Blair, Map of the Heart mengangkat tema besar tentang emosi manusia. Setiap varian parfumnya dinamai berdasarkan versi dan warna, seperti Clear Heart v.1, Black Heart v.2, dan Red Heart v.3.



Parfum Map of the Heart

Photo :

• Branded Perfume

Nama-nama ini bukan hanya penanda, tetapi menggambarkan kondisi emosional yang berbeda-beda—dari kesegaran, kegelapan, gairah, hingga kemewahan.

Keunikan lainnya adalah bentuk botol parfum ini yang menyerupai jantung manusia secara anatomi. Desainnya dibuat oleh Pierre Dinand, tokoh legendaris dalam dunia desain botol parfum.

Bentuk ini melambangkan bahwa parfum bukan hanya untuk tubuh, tapi juga menyentuh hati dan jiwa pemakainya.

Map of the Heart unggul dalam tiga hal utama. Pertama, desain botolnya yang artistik dan penuh makna. Kedua, filosofi aroma yang dalam dan mengangkat emosi sebagai tema sentral.

Ketiga, kualitas aroma yang kompleks dan dibuat oleh perfumer ternama seperti Jacques Huclier dan Elise Benat. Setiap aroma memiliki karakter kuat, unik, dan sangat berbeda dari parfum biasa yang ada di pasaran.

Clear Heart v.1 cocok bagi kamu yang menyukai aroma segar dan bersih. Parfum ini memadukan citrus, ozon, dan musk, memberikan kesan ringan, jernih, dan murni. Sangat pas dipakai saat cuaca panas atau untuk aktivitas harian yang santai.

Black Heart v.2 adalah pilihan bagi mereka yang menyukai aroma gelap dan intens. Perpaduan lada hitam, kayu terbakar, dan patchouli menciptakan nuansa misterius dan smoky. Cocok untuk malam hari, momen introspektif, atau saat kamu ingin tampil penuh karakter.

Red Heart v.3 memberikan sensasi hangat dan sensual. Wewangian ini memadukan bunga putih, cabai merah, kayu cendana, dan amber. Aromanya menggoda, berani, dan penuh gairah. Ideal untuk situasi romantis atau saat kamu ingin meninggalkan kesan yang menggugah.

Gold Heart v.4 menawarkan kemewahan yang elegan. Dengan sentuhan oud, rempah-rempah, dan balsam, parfum ini terasa mewah namun tetap lembut. Cocok untuk acara formal atau dipakai saat ingin tampil elegan dan eksklusif.

Map of the Heart adalah parfum untuk mereka yang tidak ingin tampil biasa. Parfum ini sangat cocok bagi:

Map of the Heart tergolong parfum niche dengan harga premium. Harga per botolnya berkisar antara Rp2.000.000 hingga Rp4.000.000, tergantung ukuran dan varian. Kamu bisa membelinya di butik parfum niche di kota besar seperti Jakarta, atau melalui marketplace internasional seperti Luckyscent dan Harrods.

Beberapa varian juga tersedia di toko daring Indonesia yang menjual parfum niche, seperti The Nose Library atau Glow Living Beauty.

Map of the Heart bukanlah parfum biasa. Ini adalah parfum yang menyentuh emosi, bercerita lewat aroma, dan tampil dengan desain yang memikat.

Jika kamu mencari pengalaman memakai parfum yang lebih dalam, personal, dan bermakna, maka koleksi dari Map of the Heart sangat layak untuk dimiliki. Pilih varian yang paling mencerminkan suasana hatimu, dan biarkan aromanya berbicara untukmu.

Halaman Selanjutnya

Keunikan lainnya adalah bentuk botol parfum ini yang menyerupai jantung manusia secara anatomi. Desainnya dibuat oleh Pierre Dinand, tokoh legendaris dalam dunia desain botol parfum.