Kisah Sukses Pebisnis Online Shop Tembus Omset 46 Ribu Alamat Sehari
VIVA – Semua orang berpeluang jadi sukses bila ada kemauan dan kegigihan. Apalagi di zaman yang serba mudah dengan adanya internet. Dengan segala platform media sosial yang ada, peluang menjadi pebisnis online terbuka lebar. Tak perlu repot menjajakan produk ke luar, menjual produk bisa dilakukan dengan hanya di rumah saja atau di mana saja.
Memulai bisnis online pun bisa dengan modal kecil, misalnya menjadi reseller. Jangan berpikir jika menjadi reseller tidak akan membuat orang sukses.
Hany Purnama Asri menjadi salah satu pebisnis online shop yang memulai semuanya dari menjadi reseller. Hingga akhirnya menjadi pemilik online shop yang laris manis.
"Awalnya olshop aku namanya @olshopfany, tahun 2012. Dulu kerja di orang sambil jualan mulai dari tas, baju, bantal, cream muka, pelangsing, macem-macem. Dari 2013 sampai 2017 aku masih ngambil dari orang produknya," ujar Hany lewat rilis yang diterima VIVA.
Saat merintis olshop tersebut dari tahun 2013 sampai 2017, Hany berhasil mendapat pengikut sebanyak 250 ribuan lebih di Instagram. Melihat peluang sukses, akhirnya ia memutuskan untuk menjual produk buatan sendiri.
"Dimulailah @rifanyhijab dari mulai Oktober 2017. Aku sering promoin di Instagram aku yang @olshopfany awalnya," katanya.
Saat itu perempuan kelahiran 1993 ini masih memproduksi melalui orang lain karena belum memiliki mesin sendiri. Baru Januari 2018, Hany dan suami memutuskan untuk memulai produksi sendiri membeli mesin jahit sendiri.
Sementara karyawannya mengambil bagian menjalankan olshopfany miliknya. Sebab perempuan asal Bandung ini ingin mengontrol semua sendiri, khawatir terjadi banyak kesalahan.
Padahal, saat itu ia sedang mengandung enam bulan. Namun ia tetap kerjakan sendiri, hingga akhirnya pada Januari 2018 ia melahirkan dan menyerahkan sebagian tanggung jawab kepada karyawannya.
"Padahal suami sudah marah-marah suruh stop biar karyawan aja yang kerjain. Posisinya pas Oktober 2017 aku lagi hamil 6 bulanan dan Januari 2018 lahiran, jadi pas udah lahiran udah aja aku serahin semuanya ke karyawan," jelas Hany.
Untuk menjalankan bisnisnya, Hany bersama suaminya saling berbagi tugas. Hany mendapat bagian mengurus tetek bengek marketing, sementara suami memegang kendali produksi.