Miris, 6 Kelakuan Oknum Warga +62 yang Makin Konservatif dan Radikal
- Pixabay/ Zhumabaevna
Ia mengatakan bahwa pemilihan foto pahlawan dalam uang telah melewati diskusi yang cukup panjang dengan berbagai pihak. Suhaedi juga mengatakan bahwa pemilihan foto dilakukan secara hati-hati, seperti pewarnaan dan pencahayaan. Selain itu, keputusan uang pecahan Rp1.000 menggunakan foto Cut Meutia tidak menggunakan hijab sudah disetujui oleh pihak keluarga.
4. Finger Heart atau Saranghaeyo
Asus adopsi finger heart ala Kpop sekaligus menggandeng Gong Yoo
- PinoyTech
Finger heart adalah salah satu gestur yang diperlihatkan dengan cara menyilangkan ibu jari dan juga telunjuk sampai membentuk simbol hari. Kode ini bermula dari Korea Selatan yang dipandang sebagai salah satu ungkapan cinta, penghargaan, dan terima kasih. Untuk beberapa oknum ini, lambang tersebut dikatakan sebagai salib dan mesti berhati-hati.
5. Buddha Amitabha
Biara Buddha di negara bagian Sikkem, India
- Sumber BBC
Patung Buddha Amitabha terletak di atas Vihara Tri Rata Kota Tanjungbalai, Asahan Sumatera Utara. Patung ini diturunkan sejak tanggal 27 Oktober 2016 silam. Patung yang mempunyai tinggi 6 meter tersebut baru diresmikan pada 8 November 2009. Buddha Amitbha juga permasalahan kepada seseorang. Peristiwa tersebut mendapatkan banyak pujian karena memperlihatkan toleransi.
Akan tetapi, banyak juga yang khawatir bahwa patung tersebut justru akan mengancam keberagaam dan sikap intolerasi teradap kaum minoritaS. Selain itu Wakil Ketua Setara, Bonar Tigor menjelaskan bahwa penurunan patung Buddha tersebut sebetulnya tidak usah dilakukan lantaran berada di area lokasi rumah warga. Hal ini mungkin saja akan terjadi di tempat lain bila pemerintah dan aparat lebih tunduk kepada kelompok intoleran.
6. Wayang Kulit Haram
Wayang Kulit
- Wayang kulit
Beberapa tahun ke belakang, ada sebuah pertunjukkan wayang kulit dan pertunjukkan tersebut tidak boleh diikuti karena tidak sesuai dengan ajaran agama Islam. Padahal, wayang sendiri adalah pementasan tradisional asli Indonesia yang berasal dari beberapa daerah yaitu Pulau Jawa dan Madura.
Selain itu, Djarot Saiful Hidayat, turut menanggapai pembicaraan larangan keluarnya spanduk yang tengah ramai di medsos. Djarto adalah salah seorang penikmat budaya wayang. Bahkan, saat ia akan mencalonkan diri jadi gubernur DKI, ia terus menonton pertunjukkannya.
