Cerita Budi Yanto, Kelewat Jago Game Hingga Dilarang Ikut Turnamen

Budi Yanto.
Sumber :
  • Dok. Pribadi

JAKARTA – Influencer gaming memiliki ratusan ribu hingga jutaan penggemar, mereka menjadi tokoh penting dalam industri hiburan modern. Budi Yanto adalah salah satunya, dia menjadi influencer gaming yang sukses menaklukkan platform Instagram dan TikTok.

Intip Rahasia Body Goals Rere Renata, Influencer yang Sukses Jaga Penampilan

Pria kelahiran 15 September 1992 ini adalah sosok di balik akun instagram @radjatopup.id dengan beragam konten game yang menarik. Para penggemarnya banyak mendapatkan pelajaran bagaimana mengatur strategi dalam bermain. Bagaimana mengatur posisi, serangan dan cara bertahan. Juga termasuk memaksimalkan peran para pemain. 

Dulu, dia adalah seorang gamer yang ditakuti di kota Batam. Saking jagonya bermain games, dia di-banned untuk mengikuti berbagai turnamen di daerahnya. Sebab hampir setiap kali dia mengikuti kejuaraan pasti menang.

Bro Ron Tak Masalah Berebut Kursi Calon Ketum PSI dengan Jokowi

Ilustrasi orang sedang bermain game online

Photo :
  • Freepik

"Yang banned pihak penyelenggara turnamen. Karena untuk menjaga ekosistem turnamen MLBB karena dulu jika ada tim yang kuat maka tim lain tidak akan mendaftar untuk turnamen tersebut," Katanya. 

Influencer, Tifany Jane Effendy Akui Terinspirasi Lisa BLACKPINK dalam Perjalanan Diet dan Kariernya

Kini, pendiri PT Radja Topup Indonesia ini masih aktif bermain, berbagi semua ilmunya dan menghasilkan banyak cuan dari bisnis yang didirikannya. 

Sebelum mencapai keberhasilannya, dia pernah bekerja di pabrik cokelat sebagai operator. Namun siapa sangka keputusannya menekuni dunia game berbuah manis. Dari bisnisnya dia sudah bisa membeli rumah, kendaraan dan lain sebagainya. 

"Butuh waktu 3 tahun, tantangan terbesar  adalah bagaimana cara kita menjaga kepuasan konsumen dengan pelayanan terbaik," ungkapnya.

Microsoft.

Microsoft Umumkan Bakal PHK Massal 9.000 Karyawan di Tahun 2026, Ini Alasannya

Microsoft umumkan PHK 9.000 karyawan atau 4 persen dari tenaga kerja global. Langkah efisiensi ini dilakukan jelang paruh kedua tahun fiskal 2026 demi kinerja lebih gesit

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025