Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik
- VIVA/Rochimawati
VIVA Lifestyle – Data National Plastic Action Partnership, menyatakan, volume sampah plastik tumbuh sebesar 5 persen setiap tahunnya. Sementara menurut data BPOM, galon guna ulang digunakan oleh 96,4 persen industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), yang berarti pengguna galon sekali pakai hanya sekitar 3,6 persen.
Penggunaan galon guna ulang di industri AMDK ini merupakan praktik penggunaan kemasan guna ulang terbesar di dunia. Tidak ada penggunaan kembali kemasan pangan di negara manapun semasif kemasan galon guna ulang di Indonesia. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!
Asosiasi Perusahaan Air Kemasan Indonesia (ASPADIN) mencatat tingkat konsumsi AMDK galon diperkirakan sebesar 20 miliar liter per tahun. Terkait potensi timbunan sampah akibat penggunaan galon sekali pakai, jika satu galon berisi 20 liter, maka menurut mereka, akan ada 1 miliar galon sekali pakai yang terbuang. Dan jika dikalikan berat kemasan kosong AMDK galon seberat 799 gram, maka akan ada tambahan 70 ribu ton sampah plastik per tahun dari galon sekali pakai.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, pun kembali menegaskan komitmennya untuk mencapai visi besar bersama untuk mengurangi sampah hingga 30 persen dan melakukan penanganan sampah sebesar 70 persen di tahun 2025.
Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia, menyampaikan sejumlah inisiasi dalam mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggulangi sampah plastik. Menurutnya, dalam mengurangi kebocoran sampah plastik di laut, Danone-Aqua mengimplementasikan pendekatan bisnis yang komprehensif dengan tiga fokus utama yaitu, pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah plastik, edukasi bagi konsumen untuk turut bertanggung jawab atas sampah dan inovasi atas kemasan yang digunakan, termasuk kemasan galon guna ulang.
"Saat ini, 70 persen bisnis kami merupakan produksi air minum dengan kemasan galon guna ulang yang praktiknya telah sepenuhnya sirkular,” ujar Karyanto dalam keterangannya, dikutip Minggu 5 Mei 2024.
Dijelaskannya, saat ini kemasan galon guna ulang mereka telah digunakan hingga 150 juta masyarakat Indonesia. Melalui model bisnis guna ulang ini pihaknya berkomitmen untuk dapat menghadirkan produk air minum yang berkualitas sekaligus mengurangi timbulan sampah yang mungkin terjadi.