5 Alasan Perutmu Langsung Buncit Padahal Cuma Makan Sedikit, Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius
- Freepik
Jakarta, VIVA – Banyak orang mengira bahwa perut buncit hanya disebabkan oleh makan berlebihan atau jarang berolahraga. Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian.
Ada sebagian orang yang mengeluh perut mereka langsung terasa buncit dan tidak nyaman meskipun hanya mengonsumsi sedikit makanan.
Fenomena ini tidak hanya membuat tidak percaya diri secara fisik, tapi juga bisa mengindikasikan adanya gangguan pada sistem pencernaan maupun metabolisme tubuh.
Jika kamu mengalami hal serupa, penting untuk tidak mengabaikannya. Rasa kembung berlebih atau perut yang tampak membesar tanpa sebab yang jelas bisa jadi merupakan sinyal tubuh bahwa ada yang tidak beres.
Berikut ini lima alasan mengapa perut bisa tiba-tiba buncit padahal makan hanya sedikit. Beberapa di antaranya bahkan bisa menjadi pertanda kondisi medis yang perlu segera ditangani!
1. Masalah Pencernaan Seperti IBS
IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau sindrom iritasi usus adalah gangguan kronis pada sistem pencernaan yang umum terjadi, terutama di usia produktif.
Gejalanya antara lain perut kembung, nyeri, diare atau sembelit, dan perut terasa penuh meskipun hanya makan sedikit. IBS dapat dipicu oleh stres, pola makan tidak seimbang, hingga ketidakseimbangan bakteri usus.
Jika kamu mengalami perut buncit disertai gejala tersebut secara rutin, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Penanganan IBS biasanya melibatkan perubahan gaya hidup, pola makan rendah FODMAP, dan dalam beberapa kasus, terapi psikologis untuk mengelola stres.
2. Intoleransi Makanan
Ilustrasi gluten free
- BBC Food
Beberapa orang memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu, seperti laktosa, gluten, atau fruktosa. Ketika tubuh tidak mampu mencerna zat-zat ini dengan baik, maka gas akan terbentuk dalam usus, menyebabkan perut terasa penuh dan membengkak.
Meski hanya makan sedikit, kandungan pemicu dalam makanan tersebut bisa menyebabkan efek buncit yang cukup signifikan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan mengenali makanan pemicu melalui food diary dan melakukan tes intoleransi bila perlu.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan atau gangguan hormon, terutama pada wanita, bisa menyebabkan retensi air dan perut terasa lebih besar dari biasanya. Misalnya saat menjelang menstruasi, menopause, atau ketika mengalami gangguan tiroid seperti hipotiroidisme.
Hormon kortisol yang meningkat karena stres juga dapat menyebabkan penumpukan lemak di area perut. Jadi, jika perutmu membuncit tanpa sebab jelas, pertimbangkan juga aspek hormonal sebagai faktor penyebabnya.
4. Gangguan Lambung seperti Dispepsia
Dispepsia atau gangguan pencernaan bagian atas bisa membuat perut terasa begah, penuh, dan membuncit padahal baru makan sedikit. Gejala lainnya termasuk mual, nyeri ulu hati, dan sendawa berlebihan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh makan terlalu cepat, konsumsi kopi atau makanan pedas berlebih, hingga infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penanganan dispepsia biasanya memerlukan kombinasi obat-obatan dan perubahan pola makan.
5. Penumpukan Gas dan Sembelit
sembelit
- istockphoto.com
Sembelit kronis membuat makanan bertahan lebih lama di usus, sehingga menghasilkan lebih banyak gas dan membuat perut terlihat buncit. Ini juga bisa terjadi jika tubuh kurang serat, cairan, atau aktivitas fisik.
Selain sembelit, produksi gas berlebih akibat makanan tertentu seperti kacang-kacangan, soda, dan sayuran tertentu seperti kubis juga bisa memicu kembung instan. Mengubah pola makan dan meningkatkan asupan serat bisa menjadi solusi efektif.