Wanita Ini Selamatkan Anak-anak Kampung dari Pernikahan Dini

Sanita, Aktifis Perempuan dan perlindungan anak
Sumber :
  • Instagram/ Sanita

Pada bulan Mei 2017, Sanita mewakili Indonesia di Forum Pemuda Asia Tahunan Asian Development Bank 5, di mana dia mendesak para ahli dan pemimpin pemikiran untuk melibatkan kaum muda dalam usaha mereka untuk mengatasi beberapa pelanggaran besar yang dialami anak muda, khususnya anak perempuan, di Asia dan Pasifik setiap hari.

Perkawinan pada Anak Bisa Berdampak Bunuh Diri

Mengatasi pernikahan anak

Dalam pandangannya, Untuk menghentikan pernikahan anak, perlu adanya perubahan pola pikir para pemimpin agama dan masyarakat.

Gagal Bayar Denda, Ayah Nikahkan Balita Perempuan

"Kita juga harus memberdayakan perempuan dan anak perempuan, tidak hanya melalui pendidikan, tapi juga melalui keterampilan dan pelatihan. Seringkali, anak perempuan tidak terdidik atau terampil, jadi mereka menganggap pernikahan adalah satu-satunya pilihan mereka," jelas dia.

Cara terakhir untuk mengatasi pernikahan anak menurutnya ialah dengan mengubah undang-undang.

Pengadilan Agama Loloskan 8 Ribu Lebih Kasus Pernikahan Anak

"Di Indonesia, kita berpeganga teguh pada agama dan budaya kita, tapi saya yakin Pemerintah harus memastikan bahwa undang-undang itu komprehensif dan diberlakukan dengan benar."

Selama dua tahun terakhir, Koalisi Pemuda 18+ dan Koalisi Pemuda untuk Anak Perempuan, sebuah kelompok beranggotakan 80 orang yang mewakili 20 organisasi pemuda di seluruh Indonesia,  telah mendesak legislator untuk meningkatkan usia pernikahan anak dari usia 16 sampai 18 tahun. (ren)

Pernikahan usia anak lumrah terjadi di Desa Mattiro Uleng, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan - BBC News Indonesia/Oki Budhi

Pernikahan Usia Anak di Sulsel: 'Berikan Ijazah, Jangan Buku Nikah'

Pernikahan usia anak renggut cita-cita dan nyawa anak pertama Darma.

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2019