Awas, 5 Risiko Kesehatan Ini Mengancam Pemain Sepak Bola

Neymar cedera saat Brasil kalahkan Meksiko 2-0.
Sumber :
  • REUTERS/David Gray

VIVA – Demam Piala Dunia sedang melanda seluruh dunia. Menonton pemain atau klub andalan berlaga di lapangan hijau memberikan hiburan tersendiri bagi fans. Mungkin ada juga yang ingin menjadi pemain sepak bola. Apakah itu termasuk Anda?

Erick Thohir Beberkan Nama-nama Pengganti Ole Romeny

Menjadi pemain sepak bola memang memberi nilai yang cukup prestisius. Namun, tahukah Anda risiko kesehatan yang juga turut mengancam para pemain sepak bola? Beberapa hal ini di antaranya.

Gegar otak

Terpopuler: Timnas Indonesia Masuk Grup Neraka, Shin Tae-yong Sedih karena...

Dilansir laman Times of India, ada sebuah kasus seorang pemain bola sekolah menengah atas terkena lemparan bola di kepala yang kecepatannya setara dengan 300 kali kekuatan gravitasi. Ini setara dengan 20 kali kekuatan tabrakan mobil. Risiko gegar otak dan masalah yang berkaitan dengannya adalah salah satu aspek paling menakutkan dari permainan sepak bola.

Enselofati traumatik kronis
Salah satu faktor persuasif yang membuat orang menjauhi permainan sepak bola adalah risiko enselofati traumatik kronis. Ini merupakan penyakit yang terjadi pada seseorang yang pernah mengalami gegar. Penyakit ini menyerang kepala dan menyebabkan gangguan mood dan perilaku. Sebuah studi oleh Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa 87 persen dari mantan pemain sepak bila mengalami enselofati traumatik kronis, sementara 99 persen dari pemain sepak bola yang masih aktif mengalami penyakit ini.

BREAKING NEWS: Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masuk Grup Neraka

Penyakit neurodegeneratif
Selain itu, pemain sepak bola secara umum juga memiliki risiko lebih besar mengalami gangguan neurodegeneratif lainnya, seperti alzheimer dan dementia. Pemain sepak bola tiga kali lebih besar berisiko meninggal akibat penyakit neurodegeneratif dibandingkan orang yang tidak bermain sepak bola. Mereka juga empat kali lebih besar berpotensi meninggal akibat alzheimer.

Depresi
Trauma kepala yang berulang bisa memicu pemain sepak bola menderita depresi. Seorang mantan pemain sepak bola Dave Duerson, bunuh diri setelah pensiun dari liga pemain nasional karena depresi. Setelah kematiannya, diketahui bahwa dia punya riwayat enselofati traumatik kronis yang ringan.

Kesehatan fisik
Selain semua risiko neurologis yang mungkin dihadapi pemain sepak bola, ada pula risiko besar dari cedera fisik saat berlaga. Pemain bola bisa mengalami cedera di sendi dan ligamen di pinggul, sikut, dan lutut mereka. Mereka juga bisa mengalami tubuh yang kaku atau tidak fleksibel seiring pertambahan usia.

Keisuke Honda, saat bermain untuk AC Milan

Keisuke Honda Bicara Blak-blakan soal Timnas Indonesia

Langkah impresif Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 menyita perhatian legenda sepakbola Asia, Keisuke Honda. 

img_title
VIVA.co.id
20 Juli 2025