Pengidap Diabetes Mau Konsumsi Minuman Isotonik? Cek Dulu Gula Darah

Ilustrasi minuman isotonik
Sumber :
  • Dokumentasi Ayo Hidup Sehat tvOne

VIVA – Minuman isotonik dengan beragam citarasa memang sangat menggoda untuk diminum saat udara panas dan terik. Minuman ini memang bisa menghilangkan dahaga dan sangat menyegarkan.

7 Sayuran Pengubah Hidup, Wajib Dikonsumsi di Atas Usia 30 Tahun

Namun, harus diketahui, minuman ini tidak boleh dikonsumsi sembarang orang. Spesialis Penyakit Dalam, Dr.Dante Saksono, Sp.PD-KEMD,PhD mengatakan, jika seseorang hanya mengalami masalah dehidrasi biasa, akan lebih baik mengonsumsi air putih biasa, bukan minuman isotonik.

"Kalau dehidrasi bisa tergantikan dengan air biasa saja," katanya saat tampil di acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Kamis, 11 Oktober 2018.  

Bukan Hanya Turunkan Berat Badan, Ini 8 Manfaat Air Rebusan Daun Salam bagi Kesehatan Tubuh

Yang perlu diketahui pula, untuk penderita diabetes tidak disarankan untuk mengonsumsi minuman pengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Sebab, minuman tersebut selain mengandung natrium, juga mengandung gula tinggi.

"Penderita diabetes enggak boleh minum-minuman isotonik, kenapa? Yang paling penting harus tahu jumlah gula di dalam minuman isotonik. Di sini ada glukosanya."

Siapa Bilang Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi Padang? Begini Triknya Menurut Ahli Gizi

Jika pasien diabetest terpaksa mengonsumsi minuman ini, mereka harus tahu kadar gula darahnya terlebih dulu. Karena dalam minuman isotonik, kandungan gula cukup tinggi dan ada elemen-elemen lain seperti laktat.

"Jadi, cairan seperti ini untuk penderita diabetes enggak boleh rutin dikonsumsi."

Selain akan berbahaya untuk penderita diabetes, minuman ini pun bisa memberikan efek buat jantung berdebar.

"Ini fakta, sebab beberapa orang mengalami gangguan metabolik seperti orang lanjut usia. Jadi kalau minum-minuman isotonik maka bisa sebabkan jantung berdebar."

Ilustrasi diet.

Diet Gak Makan Nasi Tapi Berat Badan Tetap Naik, Salahnya di Mana? Begini Wejangan dari Dokter

Namun, tak sedikit yang mengeluhkan, walaupun sudah menghindari nasi, tetapi berat badannya tak kunjung turun atau bahkan malah naik. Lalu, di mana letak kesalahannya?

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2025