Sering Gagal Diet, Bisa Jadi Bumbu Masakan Penyebabnya

Ilustrasi bumbu masak
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Makanan sudah dipilih dengan baik, cara memasak sudah diperhatikan, tapi mengapa berat badan masih di angka yang sama?

Dokter Tirta Ungkap Bahan Berbahaya dalam Mi Instan: Sebenernya Makan Tiap Hari Gak Masalah, Tapi..

Coba perhatikan lagi, mungkin kebiasaan makan dengan bumbu tambahan seperti saus, mayo, adalah biang keladinya.

Ahli nutrisi di Rhitrition, Sophie Bertrand mengatakan, bahwa menambahkan bumbu pada makanan supaya makanan diet jadi lebih enak terkadang justru jadi merusak program diet itu sendiri.

Jadi Pemicu Utama Hipertensi Hingga Stroke, Ini Cara Kurangi Pemakaian Garam pada Masakan

"Bagaimanapun, beberapa jenis bumbu mengandung kadar gula tambahan. Beberapa orang mungkin sadar akan hal ini, karena itu sebaiknya carilah alternatif lain," ujarnya dilansir laman The Sun.

Sophie menyarankan untuk menambahkan minyak zaitun atau cabai bubuk bisa lebih baik. Ini lantaran minyak zaitun juga memiliki lemak penting yang membantu penyerapan nutrisi seperti vitamin A,D,E, dan K. 

Terpopuler: Ciri Malam Lailatul Qadar, Konsumsi Garam Berlebih Sebabkan Masalah Seksual

Sebaiknya jika memang harus mengkonsumsi bumbu tambahan tersebut, perhatikan agar konsumsi masih sesuai batas yang disarankan. Sebagian besar bumbu disarankan untuk konsumsi dalam 15 gram atau 3,5 sendok teh.

Berikut ini beberapa informasi mengenai kalori dalam bumbu favorit. 

Saus tomat: 20 kkal per saji dengan 4.1 gram gula per sdt, 0.3 gr garam. 

Namun kabarnya, McDonald memiliki saus sendiri yang hanya mengandung 15 kkals per sajian. 

Saus BBQ: 20 kkals per saji denga 3.8 gram gula per 15 gram, 0.2 gr garam.

Mayonaise: 108 kkals 11.8 gr lemak per 15 gr, 0.2 gram gula.

Saus pedas: 15 kka1 gr gula per sdt, dan  100 miligram garam. 

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan metode water mist dari pesawat

Kebut Pembangunan Bandara VVIP di IKN, BMKG Semai 16 Ton Garam untuk Kendalikan Hujan

BMKG menyiapkan 16 ton garam yang akan disemai ke langit Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, untuk mengendalikan potensi hujan berintensitas lebat di wilayah itu.

img_title
VIVA.co.id
21 Juni 2024