Tuba Falopi Tersumbat, Bisakah Hamil?

Ilustrasi pembuahan sel telur dalam rahim
Sumber :
  • Pixabay/heblo

VIVA – Kehamilan merupakan hal yang paling dinanti setiap pasangan. Namun, berbagai kendala kesehatan sering kali menjadi penyebab menurunnya kualitas kesuburan.

Salah satu yang cukup banyak dihadapi wanita ketika sulit hamil adalah tersumbatnya saluran tuba falopi.

Tuba falopi merupakan salah satu bagian dari organ reproduksi wanita. Organ ini terletak di antara indung telur (penghasil sel telur) dan rahim dan berfungsi sebagai penghubung antara keduanya.

Fungsi utamanya adalah sebagai tempat bertemunya sel sperma dengan sel telur yang sudah matang, sehingga merupakan tempat terjadinya pembuahan. 

Terhambatnya saluran tuba falopi memang merupakan salah satu dari banyak hal yang dapat menyebabkan sulit untuk hamil. 

Penyebabnya juga beragam mulai dari infeksi, perlengketan, endomteriosis, dan sebagainya. Setiap wanita memiliki dua indung telur dan dua saluran tuba falopi.

Setiap bulannya indung telur akan bergantian melepaskan sel telur matang. Jadi pada kondisi tersumbatnya satu saluran tuba falopi, masih terdapat kemungkinan untuk hamil jika masih memiliki satu indung telur sehat dan satu saluran tuba falopi yang sehat. Namun, bagaimana jika tuba falopi tersumbat, masih bisakah hamil?

Dilansir laman web MD, terkadang ada juga kasus di mana tuba falopi tidak sepenuhnya tersumbat dan sperma masih bisa membuahi sel telur. 

Pil KB 99 Persen Efektif, Asalkan Dipakai dengan Cara Ini!

Kehamilan masih bisa terjadi, namun kehamilannya lebih berisiko pada kehamilan di luar kandungan atau hamil etopik. 

Apabila sumbatan disebabkan perlengketan seperti akibat nanah dari infeksi maka masih bisa dibersihkan, dan kemungkinan kehamilan antara 20-40 persen setelah operasi dalam kondisi yang sehat. (art)

Langkah Baru dalam Dunia Fertility, Mewujudkan Kehamilan dengan Optimal
Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025