Rasanya Sangat Pahit, Amankah Sambiloto untuk Ginjal?

Ilustrasi ginjal.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mungkin, buat kamu yang tinggal di perkotaan masih awam dengan nama sambiloto. Ya, sambiloto merupakan tanaman obat yang secara turun-temurun sudah dipercaya dapat mengatasi berbagai masalah kesehatan. 

Formulasi Herbal Jadi Alternatif Tekan Angka Penyakit Ginjal, Bantu Turunkan Kreatinin dan Ureum

Namun, daun sambiloto memiliki satu ciri khas, yaitu rasanya yang sangat pahit. Masyarakat kemudian banyak mempertanyakan, apakah rasanya yang sangat pahit itu akan aman untuk ginjal jika dikonsumsi? 

"Selama sesuai dosisnya itu aman untuk ginjal," ujar Ahli Herbal, dr Muthaharrah, M.Si, dalam tayangan Hidup Sehat di tvOne, Rabu 5 Agustus 2020. 

Salah Kaprah! Jamu Ternyata Bukan Dikonsumsi Sebagai Obat, Tapi Diminum Sebelum Sakit

Lebih lanjut, dia menjelaskan untuk batas konsumsinya. Jika dalam bentuk kering, sambiloto bisa dikonsumi hingga 6 gram per hari. Sebaliknya dalam bentuk basah atau segar, yaitu sebanyak 30 lembar daun sehari. 

Baca juga: Luna Maya Berniat untuk Hijrah

7 Minuman Herbal Penurun Gula Darah yang Aman dan Efektif untuk Penderita Diabetes

"Atau dalam bentuk ekstrak juga bisa, 1.500 masih aman untuk ginjal. Jangan berlebihan ya, enggak baik. Karena rasanya pahit nanti jadi mual," kata dia memperingatkan. 

Muthaharrah mengungkapkan, sambiloto boleh dikonsumsi setiap hari namun tidak dalam jangka waktu panjang, maksimal hanya tiga bulan saja. Sedangkan mengenai efek sampingnya, ternyata sambiloto tidak boleh dikonsumsi oleh orang-orang dengan kondisi sebagai berikut. 

"Yang pertama enggak boleh buat ibu hamil, karena dia memiliki efek penggugur kandungan, cacat pada janin. Harus hati-hati juga pada orang yang sedang program hamil, karena dia memiliki sifat menurunkan kualitas sperma dari gerakannya dan jumlahnya," tuturnya. 

Muthaharrah juga melarang konsumsi sambiloto untuk penderita gangguan jantung yang biasa mendapatkan obat pengencer darah, karena berisiko terjadi perdarahan.
 

Dekan Farmasi USD, Dr. apt. Dewi Setyaningsih, M.Sc. (Doc: Istimewa)

Industri Kesehatan di Indonesia Dinilai Punya Peluang Besar untuk Tidak Impor

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (USD) menggelar konferensi internasional bertajuk International Conference on Sustainable Natural Products in Healthcare.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2025