Anak Susah Makan Bisa Jadi Tanda Sariawan, Jangan Abaikan

Ilustrasi Anak.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sariawan kerap menjadi masalah yang dianggap sepele lantaran bentuknya kecil dan sulit dilihat. Apalagi pada anak-anak, sariawan menjadi hal yang diabaikan oleh para orangtua karena tak begitu nampak.

Anak Mogok Makan? Coba 5 Ide Makanan Sehat Ini Biar Si Kecil Lahap Lagi!

Menurut Dokter Spesialis Anak dr Herwanto, SpA, sebagian besar anak-anak atau bayi itu tidak mengenali kondisi sariawan sehingga tak mampu memberi penjelasan pada orang tua. Padahal, sariawan yang dibiarkan tanpa penanganan bisa membuat nutrisi anak tak tercukupi dengan baik.

Maka dari itu, tugas orangtua harus mampu memahami perubahan pada si kecil saat sariawan melanda. Tanda paling utama adalah saat anak menutup mulut ketika hendak diberi makanan dan cenderung menangis.

Bunda, Jangan Panik! Ini Tips Mengatasi Anak Susah Makan

Baca juga: Sariawan Berbulan-bulan Bisa jadi Tanda Kanker dan AIDS

"Anak kecil atau bayi kalau sariawan, ya, mereka biasanya cuma bisa nangis atau menutup mulutnya dari makanan atau minuman," ujar dr Herwanto dalam acara virtual Kalbe bertajuk 'Kenali Sariawan Bayi dan Anak-Anak', beberapa waktu lalu.

Anak Kurang 1 Tahun Banyak Alami Neophobia, Apa Itu?

Lebih lanjut, dokter Herwanto menjabarkan bahwa anak yang sariawan biasanya tetap aktif bergerak. Ini yang membedakannya dengan gejala pada penyakit lain yang cenderung memicu tubuh anak menjadi lemas.

"Jadi, bila si anak masih aktif tubuhnya tapi pas disuruh makan atau minum susah, orangtua mesti mengecek bagian mulutnya, dan biasanya hampir pasti ada gangguan di dalam mulut si anak," ungkap dokter Herwanto.

Adapun tanda lainnya yang patut dikenali orangtua adalah saat si kecil mengeluh nyeri ketika diminta membuka mulut. Hal itu disebabkan adanya gesekan di dalam mulut sehingga sulit membukanya, bahkan terasa nyeri.

Anak susah makan/picky eater.

Anak Susah Makan Jangan Dipaksa, Begini Cara Efektif Mengatasinya

Gangguan makan terhadap anak bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai dampak serius bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2025