Perkuat Perlindungan Diri di Tengah Masa Pandemi Covid-19

Perlindungan tubuh di masa pandemi.
Sumber :

VIVA – Di saat-saat awal munculnya pandemi Covid-19, di beberapa negara di dunia termasuk Indonesia sempat ramai akan menerapkan metode herd immunity yang digadang-gadang menjadi salah satu opsi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Nadiem soal Heboh Pengadaan Laptop Rp9,9 T: Mitigasi Pembelajaraan saat Pandemi Covid-19

Meski menuai pro dan kontra, herd immunity nyatanya masih tetap menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Lantas, apa sebenarnya metode herd immunity itu sendiri?

Herd immunity sendiri merupakan kondisi saat sebagian dari populasi di suatu area telah mengembangkan kekebalan terhadap wabah penyakit tertentu, sehingga penyakit menjadi sulit menyebar dan menginfeksi.

Jaga Kebersihan Area Kewanitaan, Ini Rekomendasi Produk Pembersih yang Aman dan Nyaman Digunakan Sehari-hari

Saat jumlah orang yang kebal terhadap infeksi tersebut telah cukup untuk dapat menghentikan penularan penyakit tersebut, maka seluruh populasi akan terlindungi meskipun tidak semua orang telah mengembangkan kekebalan terhadap infeksi penyakit tersebut.

Seberapa banyak bagian dari populasi yang dibutuhkan untuk dapat mencapai kondisi herd immunity bergantung pada seberapa tinggi tingkat penularan penyakit tersebut pada suatu populasi, sebagai contoh WHO menyebutkan bahwa untuk penyakit campak, diperlukan 95% populasi yang tervaksinasi untuk dapat melindungi keseluruhan populasi, namun untuk penyakit polio hanya diperlukan 80% populasi.

Dharma Sebut Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omset Akibat Pandemi COVID-19

Herd Immunity Alami dan Buatan

Dilansir dari New York Times, untuk mencapai herd immunity pada kasus pandemi COVID-19, para ahli memprediksi bahwa sekitar 70% dari populasi harus mengembangkan kekebalan terhadap virus Corona. Ada dua tipe herd immunity, yaitu herd immunity alami dan herd immunity buatan (melalui metode vaksinasi).

Lebih jauh, metode herd immunity buatan melalui vaksinasi dinilai menjadi solusi yang jauh lebih aman dan etis untuk dilakukan.

Vaksinasi dinilai efektif untuk melindungi populasi karena tidak hanya melindungi orang yang divaksin, namun juga mencegah orang tersebut untuk menjadi carrier atau pembawa yang dapat menularkan penyakit, sehingga orang lain juga terlindungi dari penyebaran penyakit.

Karena kedua metode herd immunity masih terus diupayakan dan diteliti, maka penting untuk selalu melakukan upaya mandiri untuk mencegah penularan virus COVID-19 dari dalam, seperti banyak minum air putih, makan makanan sehat seperti buah dan sayur, berolahraga secara rutin, dan mengonsumsi suplemen yang mengandung nutrisi lengkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya