Singkong dan Ubi Ungu Bisa Obati Diabetes Ternyata Mitos

Ilustrasi ubi.
Sumber :
  • Pixabay/sdnet01

VIVA – Singkong, talas dan ubi ungu merupakan sumber karbohidrat yang baik. Ketiganya kaya akan serat dan antioksidan, sehingga baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan pencegahan dari berbagai penyakit. 

Fahmi Bo Sebatang Kara Tinggal di Kos-kosan, Kena Pengapuran Tulang Hingga Tak Bisa Jalan

Konsumsi ubi ungu memiliki banyak manfaat. Di antaranya menjaga imunitas, meredakan inflamasi atau peradangan, membantu menurunkan berat badan, mencegah kanker, mencegah penuaan dini, hingga mencegah pembekuan darah. 

Tidak hanya itu, konsumsi ubi ungu, singkong dan talas rebus juga dikatakan dapat mengobati diabetes. Benarkah demikian? 

Klinik Terapi Sel Bertaraf Internasional Buka di Bali, Prabowo: Ini Terobosan Pertama Kali di Indonesia

Spesialis gizi klinik, dr. Ida Gunawan, M.S, SpGK(K), meluruskan anggapan tersebut. Menurut dia, ketiga sumber karbohidrat tersebut memang baik, tapi tidak melulu bisa menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes. Apa alasannya? 

"Sebetulnya mereka kaya akan serat dan antioksidan. Tapi untuk mengatur gula darah itu bukan cuma milih ubi, tapi perhatikan 3J," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Selasa 22 Juni 2021. 

Makin Teredukasi, Warga Kampung Sudah Tak Takut Lagi Cek Kesehatan

Lebih lanjut dokter Ida menjelaskan, 'J' yang pertama adalah jumlah makanan yang dikonsumsi. 

"Kalau yang dimakannya 2 kilo, gak turun (gula darah). Yang kedua jenis makanannya. Jadi sudah dipilih ini (singkong, ubi ungu dan talas) bagus sekali makanan Indonesia. Jenisnya bagus tapi ingat jumlahnya," tandas dia. 

Kemudian, 'J' yang terakhir adalah jadwal makan. Menurut Ida, jika mengonsumsi ketiga makanan tersebut terus-menerus, yang terjadi adalah bukan menurunkan gula darah, tapi justru menaikkannya. 

"Jadi, perhatikan 3J. Namun secara bahan makanan dia bagus tapi harus perhatikan jumlahnya. Kalau jumlahnya baik, kemudian pemilihannya bagus, maka dia bisa membantu menurunkan gula darah," ungkapnya. 

Terakhir, Ida turut mengingatkan bahwa talas, singkong dan ubi, merupakan pengganti nasi. 

"Karena ini adalah karbohidrat. Jangan makan nasi nanti penutupnya pake singkong," tegas dr. Ida Gunawan.

Rumah Produksi dan Pemasaran UMKM Monalisa.

Rumah Produksi dan Pemasaran UMKM Monalisa Bidik Peningkatan Nilai Tambah Produk Singkong Sleman

PT Asuransi BRI Life bersama BRI Research Institute mendorong peningkatan Literasi Keuangan dan Kapasitas Usaha UMKM Monalisa di Desa Gayamharjo, Selman.

img_title
VIVA.co.id
4 Juli 2025