Studi: Efektivitas Pfizer Turun jadi 47 Persen Setelah 6 Bulan
- ist
Di sisi lain, para peneliti menemukan efektivitas vaksin Pfizer terhadap infeksi varian delta adalah 93% sebulan setelah dosis kedua dan turun menjadi 53% empat bulan kemudian. Sebagai perbandingan, efektivitas terhadap varian non-delta lainnya adalah 97% setelah satu bulan dan menurun menjadi 67% setelah empat bulan, menurut penelitian.
Efektivitas terhadap rawat inap terkait delta tetap tinggi yakni 93% selama masa studi, kata para peneliti.
Penurunan kemanjuran untuk infeksi kemungkinan besar karena memudarnya dan tidak disebabkan oleh delta atau varian lain yang lolos dari perlindungan vaksin, kata kepala petugas medis untuk vaksin Pfizer Dr. Luis Jodar.
“Analisis spesifik varian kami dengan jelas menunjukkan bahwa vaksin BNT162b2 efektif terhadap semua varian yang menjadi perhatian saat ini, termasuk delta,” katanya dalam rilis yang diterbitkan bersamaan dengan penelitian tersebut.
Untuk diketahui, penting bagi masyarakat untuk tetap mengikuti program vaksinasi COVID-19 dengan vaksin yang tersedia. Vaksinasi COVID-19 sendiri bertujuan agar dapat memutus rantai penyebaran COVID-19 agar segera usai dan kehidupan warga bisa berjalan normal kembali.
Namun perlu dipahami, sebenarnya pemberian vaksin bukan berarti membuat kita tidak bisa terpapar virus COVID-19. Tetapi dengan adanya vaksinasi yang diberikan, ini akan membuat sistem imun tubuh menguat sehingga kemungkinan untuk terpapar virus menjadi lebih kecil.
Maka dari itu, bagi yang sudah mendapatkan vaksin bukan berarti boleh mengabaikan protokol kesehatan yang sudah diterapkan terutama 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi dan interaksi).
