Pakar: Jika Berlebihan BPA Sangat Dicurigai Memicu Kanker

Air kemasan galon guna ulang.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Aru Wisaksono Sudoyo mengemukakan bahwa BPA sangat dicurigai berpotensi memberikan kontribusi pada perkembangan kanker dalam tubuh manusia. Bukan tanpa alasan, sebab zat kimia tersebut rupanya mampu menyerupai hormon estrogen.

Detik-detik Ojol Viral Dilindas Barracuda Brimob Saat Demo DPR Ricuh, Massa Balik Serbu Polisi

Paparan hormon estrogen berlebihan dianggap para ahli sebagai salah satu pemicu timbulnya kanker payudara. Tak heran, apapun zat yang membuat hormon estrogen diproduksi secara masif dan berlebihan, diduga kuat memicu terjadi sel kanker termasuk BPA alias bisphenol A.

"BPA bisa menyerupai hormon estrogen. Amat sangat dicurigai memicu kanker payudara," ujar Prof Aru dalam acara virtual bersama YLKI bertajuk Keamanan Kemasan Bahan Pangan Berbahan Baku Plastik yang Mengandung Unsur BPA, baru-baru ini.

Tegal Heboh! Wanita Tewas Ditusuk di Kosan

Dokter spesialis penyakit dalam subspesialisasi hematologi dan onkologi medik di RSCM itu menyebut bahwa BPA sendiri kerap dikaitkan dengan zat karsinogen yang juga cukup berpengaruh pada timbulnya sel kanker.

Akan tetapi, para pakar belum bisa menyimpulkan bahwa hanya BPA satu-satunya yang menyebabkan kanker lantaran banyaknya faktor pemicu lain.

Keinginan Mpok Alpa Meninggal di Hari Jumat Terkabul

"BPA hanya 1 per sekian faktor. Tapi kalau satu per satu dihindari bisa mengurangi angka (potensi) kanker," tuturnya.

Lebih dalam, Prof Aru memaparkan bahwa sel yang awalnya normal bisa bermutasi menjadi ganas dalam waktu yang cukup lama dan tak disadari lantaran minimnya gejala. Mutasi sel tersebut bisa diakibatkan banyak hal termasuk paparan rokok dan BPA dalam waktu lama. 

"Sel normal dari tubuh terpapar, misal rokok atau bpa, maka terjadi mutasi. Itu gangguan DNA yang buat dia berubah. Itu masih belum apa-apa. Lalu mutasi kedua terekspos terus. Sampai mutasi ketiga dan jadilah sel kanker, ini butuh waktu lama," kata dia.

Benjolan dari mutasi yang menjadi gejala kanker itu bisa terbentuk dalam kurun waktu 10-20 tahun lamanya. Dengan demikian, menjadi penting untuk memperhatikan apa yang masuk ke dalam tubuh.

Titus Sutrisno, tersangka pembunuhan Sumiati alias Okta di Tegal

Motif Titus Tusuk Okta hingga Tewas di Indekos Tegal, Sakit Hati dan Kurang Puas 'Layanan' Korban

Sumiati alias Okta (25), penghuni indekos di Jalan Brantas Kelurahan Mintaregen Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal, Jawa Tengah, tewas di depan gerbang rumah kosnya.

img_title
VIVA.co.id
29 Agustus 2025