Sajian Daging Domba, MLA Bersama Chef Sezai Zorlu Gelar ‘Lambassador’
VIVA – Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, daging domba memang tak sepopular daging kambing. Padahal, jika kita mempelajari lebih lanjut, daging domba memiliki cita rasa dan nilai gizi yang lebih banyak dibanding daging merah lainnya.
Masih dalam rangkaian mengampanyekan manfaat daging merah (sapi dan domba) Australia, Meat and Livestock Australia (MLA) kembali menggelar event yang bertujuan memberikan edukasi mengenai manfaat yang terkandung dalam daging merah, dalam hal ini daging domba. Lantas apa saja manfaat dan nilai gizi yang terkandung dalam daging domba?
Manfaat daging domba
Daging merah sendiri diketahui mempunyai kandungan zat besi dan seng yang bermanfaat untuk mencegah anemia, menaikkan kadar hemoglobin, mengurangi kelelahan, mendorong imunitas, meningkatkan konsentrasi dan membuat individu bisa beristirahat lebih baik.
Nah, untuk daging domba sendiri, dalam Event Lambassador yang dihelat pada Senin 13 Desember 2021 di Turkuaz Restaurant-Authentic Turkish Cuisine, Iron Chef, Sezai Zerlu menjelaskan berbagai manfaat dan kandungan nilai gizi dalam daging domba.
“Di Indonesia, banyak masyarakat beranggapan bahwa daging domba itu tidak baik karena memiliki banyak lemak. Padahal, jika dibandingkan dengan daging kambing, daging domba memiliki amino acid dan zat besi yang tinggi.”
Chef Sezai juga menjelaskan, “Dalam setiap 100 gram (rata-rata) daging domba terdapat 206 kalori, 17,1 gram protein, dan 14,8 gram lemak. Adapula 10 mg kalsium, 191 mg fosfor, 2,6 mg zat besi, 0,15 mg vitamin B1, serta 66,3 gram air.”
“Iya, (beberapa bagian dari) daging domba mengandung lemak, tapi harus kita bedah lagi lemak yang seperti apa. Jadi jika kita bedah lebih detil lagi, lemak yang ada pada daging domba adalah lemak baik untuk kesehatan. Daging domba lebih kaya protein, fosfor, zat besi, dan vitamin B1 daripada daging kambing. Jadi, walau lebih tinggi kalori dan lemak, daging domba (tanpa lemak) bisa jadi sumber protein bagi mereka yang menjalankan diet rendah lemak. Dan semua data-data ini sudah berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembaga-lembaga terpercaya,” tambah pria yang berasal dari kota Iskenderun, Turki, ini.