Bakal Masukan Imunisasi Wajib, Ini 6 Fakta Vaksin Kanker Serviks
- Times of India
Selain kanker serviks, virus HPV juga memicu penyakit lain seperti kanker vagina (60-90%), vulva (40%), orofaring (12-70%), bahkan juga kanker anal (>80%) dan kanker penis (45%) pada laki-laki, serta kutil kelamin (100%).Â
Perlu diketahui, kanker serviks dimulai dari permukaan serviks, dan seiring waktu berjalan makin ke lapisan dalam. Namun, Lesi Pra Kanker Serviks stadium awal bisa kembali normal dengan sendirinya, kemungkinannya 70 persen.
Untuk terjadinya perubahan sel-sel serviks normal menjadi kanker, butuh waktu paling cepat enam bulan hingga dua tahun. Bahkan bisa sampai 15-20 tahun.
"Karena itu, jangan heran bila perempuan yang sudah menjanda 10 tahun bisa kena. Kadang dokter ‘kecolongan’ bila kanker serviks muncul di usia menopause. Kadang dianggap bahwa itu penghabisan haid. Namun sampai dua tahun terus berlanjut. Ternyata begitu ditemukan, kanker sudah stadium lanjut," ujar spesialis obgyn, dr. Andi Darma Putra, Sp.OG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, dikutip dari rilis yang diterima VIVA, beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, ada kesempatan selama 15-20 tahun untuk melakukan skrining atau deteksi dini. Berdasarkan literatur, skrining perlu dilakukan 3-5 tahun. Di Indonesia disarankan setahun sekali.
Serupa dengan hal itu, Kenneth alexander, MD, Ph.D. dari Nemours Children’s Hospital, Florida, Amerika Serikat menerangkan bahwa peran vaksin HPV harus dikenalkan sejak dini, bahkan dari orangtua kepada anaknya. Sebab, tidak semua orangtua sadar untuk membawa anaknya ke klinik untuk mendapat vaksinasi.
Cara Kerja Vaksin HPV
Berbagai jenis HPV menyebar melalui kontak seksual dan terkait dengan sebagian besar kasus kanker serviks. Vaksin ini dapat mencegah sebagian besar kasus kanker serviks jika vaksin diberikan sebelum anak perempuan atau perempuan terpapar virus.
Vaksin ini juga dapat mencegah kanker vagina dan vulva. Selain itu, vaksin dapat mencegah kutil kelamin, kanker dubur, dan kanker mulut, tenggorokan, kepala dan leher pada wanita dan pria.
Secara teori, memvaksinasi anak laki-laki terhadap jenis HPV yang terkait dengan kanker serviks juga dapat membantu melindungi anak perempuan dari virus dengan kemungkinan mengurangi penularan.