Hati-hati, Penyakit Dermatitis Atopik Kerap Menyerang Anak

Ilustrasi anak menangis.
Sumber :
  • Pixabay/Ben_Kerckx

VIVA Lifestyle – Dermatitis atopik atau dikenal juga dengan eksim adalah kondisi peradangan kulit yang kronis dan bersifat kambuh. Anak-anak dengan dermatitis atopik sering mengalami disfungsi pelindung kulit yang menyebabkan kulit kering, gatal, bersisik, bergelombang, merah dan atau bengkak. Jika terjadi goresan kronis, kulit menjadi menebal dan atau mengeras.

Mengatasi Eksim Secara Alami, Bahan-Bahan Rumahan yang Bisa Dicoba!

Dermatitis atopik dapat menyerang segala usia mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orangtua di umur emasnya. Gejala eksim pada bayi umumnya pertama kali muncul saat usia 2 sampai 3 bulan, pada anak kecil biasanya muncul di usia 2 tahun hingga masa pubertas. Yuk, scroll untuk info selengkapnya.

Beberapa tahun terakhir, Indonesia juga dihebohkan dengan adanya kasus dermatitis atopik pada anak-anak. Bahkan, prevalensi dermatitis atopik mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

5 Rekomendasi Moisturizer yang Efektif Hilangkan Beruntusan di Wajah

Penelitian oleh Soegiarto et al, tahun 2019, melaporkan bahwa morbiditas penyakit alergi pada anak sekolah di kota metropolitan di Indonesia memiliki pola yang sama dengan negara berkembang lainnya. 

Ilustrasi anak menangis

Photo :
  • Unsplash

5 Cara Manfaatkan Brokoli untuk Kesehatan Kulit, Kaya Antioksidan Hingga Cerahkan Wajah

Penelitian melibatkan 499 anak dan remaja dari sekolah dan universitas di 5 kota. Dilaporkan 278 subjek setidaknya memiliki satu manifestasi penyakit alergi, di mana kasus dermatitis atopik sebesar 1,8 persen. Urtikaria dan rhinitis alergi merupakan penyakit atopik yang paling sering muncul, dengan riwayat keluarga atopi positif sebesar 60,79 persen. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan kasus dibandingkan tahun 1981.  

Direktur ERHA, Noviana Supit, mengungkapkan, sayangnya bagi sebagian orang yang mengalami kondisi kulit atopik, mengunjungi dan berobat ke dokter kulit ternyata tidak selalu mudah. Meski rasa gatal sudah tak tertahankan dan permukaan kulit sudah berubah total, tetap saja ada beberapa orang yang merasa enggan untuk meminta bantuan kepada dokter spesialis kulit. 

"Tentunya banyak faktor yang menyebabkan orang dengan penyakit kulit tersebut enggan berkunjung ke dokter spesialis kulit. Seperti kurangnya pengetahuan mengenai penyakit kulit, kondisi pandemik yang menyebabkan orang takut ke rumah sakit, keterbatasan waktu dan biaya, dan masih banyak faktor lainnya," ujar Noviana dalam keterangannya, Jumat 16 September 2022. 

Berangkat dari adanya isu tersebut, Noviana mengatakan, ERHA Palu turut memberikan solusi kulit menyeluruh baik untuk Aesthetic/Cosmetic Dermatology maupun General Dermatology. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya