Jangan Asal Beli Obat, Ini 4 Cara Tepat Memilih Telemedicine Aman
- Freepik/freepik
VIVA Lifestyle – Peningkatan penggunaan internet di Indonesia dan pandemi COVID-19 semakin mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam berbelanja. Hal ini juga dilakukan masyarakat dalam membeli obat secara virtual tanpa harus keluar rumah, namun tak bisa asal pilih.
Penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan COVID-19 di masa awal pandemi menyebabkan semua kegiatan baik bekerja maupun sekolah dilakukan di rumah. Ketakutan tertular virus ini juga membuat orang enggan ke luar rumah. Akibatnya, semua kegiatan dilakukan secara online, termasuk berbelanja obat melalui telemedicine.
Manfaat berbelanja online yang sudah dirasakan seperti bisa melakukan transaksi selama 24 jam, memperoleh barang dari mana pun, harga lebih murah, dan barang diantar sampai di rumah membuat masyarakat tetap memilih berbelanja online sekalipun pembatasan sudah dilonggarkan dan berbagai aktivitas kembali berlangsung offline walaupun tetap dibatasi.
Layanan Telemedicine.
- The Conversation
Namun, memilih telemedicine harus tepat agar mendapat manfaat yang maksimal. Berikut cara aman memilih telemedicine tepat agar nyaman dan aman.
Telemedicine harus mampu memberi pemantauan maksimal
Ketua Pengurus Besar IDI periode 2018-2021, dr. Daeng M. Faqih, SH, MH memaparkan bahwa telemedicine berguna untuk berbagai hal. Termasuk untuk pemantauan penyakit kronis lantaran tidak hanya datang sekali, diobati kemudian sembuh. Kesinambungan pengobatan dan pemantauan harus dilakukan dengan baik agar pelayanan penyakit kronis ini dapat terlaksana dengan baik dan penyandangnya dapat terpantau dengan baik sehingga hal ini juga dapat dilakukan melalui telemedicine.
"Dengan inovasi teknologi digital, lebih memungkinkan untuk memberikan layanan yang berkesinambungan, terpantau dengan baik, lebih cepat, dan lebih sering. Manfaatnya sangat besar jika teknologi digital dalam layanan tatalaksana penyakit kronis dilakukan dengan baik,” ujar dr. Daeng, dalam acara Good Doctor beberapa waktu lalu.
Bisa konsultasi di mana saja dengan durasi pas
Dengan menggunakan layanan telemedicine yang tepat dan berafiliasi dengan Kementerian Kesehatan RI seperti Good Doctor, telekonsultasi dapat dilakukan setiap saat dan di sembarang tempat hanya dengan smartphone. Telekonsultasi berlangsung sekitar 15 menit dengan waktu tunggu hanya 1—3 menit. Apabila setelah telekonsultasi, pasien memerlukan obat, obat akan diantar langsung oleh Good Doctor ke rumah pasien. Berbeda dengan fasilitas kesehatan offline. Pasien menghabiskan waktu sekitar 3—4 jam untuk perjalanan, menunggu dokter, dan menunggu obat. Biaya konsultasi dengan dokter umum di fasilitas kesehatan offline biasanya cenderung lebih mahal dibanding biaya telekonsultasi dengan dokter umum.