Mudah Lelah Hingga Rambut Rontok, Gejala Anemia Sering Disalahartikan
- Freepik/katemangostar
"Anemia bisa disebabkan oleh banyak hal, dan salah satu penyebab yang paling banyak terjadi adalah akibat kekurangan zat besi. Pemerintah telah merekomendasikan beberapa upaya pencegahan dan penanggulangan anemia yang dilakukan dengan memberikan asupan zat besi yang cukup ke dalam tubuh untuk meningkatkan hemoglobin. Masyarakat juga dihimbau untuk mengonsumsi makanan gizi seimbang, serta mengonsumsi TTD bagi remaja dan ibu hamil. Kementerian Kesehatan RI juga mendorong adanya gerakan aksi bergizi dalam mengupayakan konsumsi TTD menjadi bagian di sekolah terutama siswi SMP dan SMA atau sederajat," kata dia.
Kampanye Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah dan peluncuran Anemiameter.
- Istimewa
Untuk mendorong kesadaran masyarakat untuk mendeteksi anemia kekurangan zat besi, P&G Health Indonesia melalui brand Sangobion meluncurkan kampanye “Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah”, dan terobosan terkini, ANEMIAMETER, aplikasi digital berbasis web pertama di Indonesia untuk deteksi risiko anemia kekurangan zat besi.
Brand Director Personal Healthcare P&G Health Indonesia, Anie Rachmayani mengatakan, kampanye “Jangan Cuek, Ayo Cek Gejala Kurang Darah” dilakukan selama bulan November 2022 hingga Januari 2023 melalui rangkaian program untuk tenaga profesional kesehatan, antara lain simposium dan artikel medis ber-SKP bersama PHTDI, POGI, IAI yang menargetkan lebih dari 10 ribu tenaga professional kesehatan, juga edukasi masyarakat dan kampanye media sosial.
"Bersamaan dengan kampanye tersebut, P&G Health Indonesia juga meluncurkan aplikasi berbasis web ANEMIAMETER untuk menilai risiko anemia kekurangan zat besi dan selanjutnya dapat menjadi referensi saat berkonsultasi kepada dokter. Aplikasi berbasis web ini bukan merupakan alat diagnosis mandiri dan tidak menggantikan diagnosis medis. ANEMIAMETER dapat diakses melalui akun resmi Instagram @Sangobion4Life dan situs Sangobion.co.id," ujarnya.
