Viral Seorang Ibu Lumpuh Usai Persalinan Caesar, Diduga Disuntik Obat Bius 12 Kali
- Twitter @lokataru_id
VIVA Lifestyle – Insiden memilukan harus dialami seorang ibu yang menderita kelumpuhan seumur hidup diduga usai dipaksa melakukan persalinan sesar di sebuah rumah sakit di Ciputat, Tangerang Selatan. Kondisi kecacatan fisik perempuan tersebut diduga kuat terkait malpraktik yang dilakukan seorang dokter usai memberi anastesi atau suntikan obat bius sebanyak 12 kali.
Hal itu diungkap oleh Kantor Hukum dan HAM, Lokataru, yang menyayangkan sikap Rumah Sakit di Ciputat yang tidak mau bertanggung jawab atas kecacatan fisik yang dialami oleh Yuliantika pasca operasi caesar pada tanggal 18 Februari 2020.
Selain lepas tangan, Rumah Sakit itu bahkan mengancam akan mengkirminalisasi suami Yuliantika. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Berikut deretan fakta Yuliantika yang mengalami cacat fisik usai persalinannya, dikutip dari siaran pers Lokataru.
Dipaksa Persalinan Sesar
Pada 18 Februari 2020 sekitar pukul 21:00 WIB, Yuliantika bersama suaminya Irwan Supandi dalam keadaan normal/tidak dalam keadaan gawat darurat, menggunakan sepeda motor datang ke Rumah Sakit Buah Hati Ciputat untuk bersalin.
Tanpa adanya persetujuan dari pihak pasien dan atau keluarga pasien, pihak Rumah Sakit langsung melakukan tindakan operasi caesar. Itu dilakukan tanpa melakukan diagnosis terlebih dahulu terhadap Yuliantika.
Lumpuh Usai Persalinan
Usai bersalin, Yuli, sapaannya, merasakan keanehan pada tubuhnya. Yuli yang ingin mencoba memiringkan tubuh pasca persalinan, tak mampu melakukannya, bahkan tidak merasakan apapun di bagian pinggang hingha kaki.
Dugaan Malpraktik
Yuliantika belum dapat menggerakkan tubuh bagian pinggang hingga ujung kaki, karena saat operasi caesar, Dr. Elizabet menyuntikkan anastesi sebanyak lebih dari 12 kali terhadap Yuliantika dan mengenai saraf tulang belakang yang mengakibatkan kecacatan secara fisik.
Atas kesalahan tersebut diduga telah terjadi malpraktik, yang secara definisi adalah setiap sikap tindakan yang salah, kekurangan keterampilan dalam ukuran tingkat yang tidak wajar.
Rumah Sakit Tak Tanggung Jawab
Pada tanggal 16 April 2020, pihak rumah sakit meminta Yuliantika dan keluarga untuk meninggalkan rumah sakit. Pada hari yang sama juga, Direktur Rumah Sakit tersebut menyampaikan bahwa tidak akan bertanggungjawab atas apa yang telah dialamai oleh Yuliantika, dan mempersilahkan keluarga Yuliantika untuk menempuh jalur hukum.