Pemberian Vaksin Anak Terlewat, Pakar Anjurkan Moms Lakukan Hal Ini
- ist
“Bila imunisasi anak terlewat atau belum mendapatkan vaksin tertentu sama sekali karena beberapa hal, seperti sakit berat atau terlupa, disarankan untuk melakukan imunisasi kejar (catch-up immunization) agar anak dapat memperoleh imunisasi lengkap," katanya.
Imunisasi kejar dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian beberapa jenis vaksin lainnya atau imunisasi rutin. Artinya, anak bisa mendapat suntikan vaksin lebih dari 1 kali dalam satu waktu.
Imunisasi
- ANTARA Foto/M Risyal Hidayat
Misalnya, dengan pemberian Vaksin Hexavalen yaitu kombinasi vaksin DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), Hib (Haemophilus influenzae tipe b), Hepatitis B dan Polio. Maka dari itu, masyarakat harus betul-betul memahami bahwa hanya dengan Imunisasi Rutin Lengkap (IRL) anak-anak Indonesia terlindungi secara optimal dari PD3I, sehinga dapat tumbuh jadi generasi emas di masa mendatang.
Pada pertengahan tahun 2022 lalu, Kementerian Kesehatan juga telah menambahkan jumlah imunisasi rutin wajib di Indonesia, dari 11 antigen menjadi 14 antigen, yaitu vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk mencegah penyakit pneumonia, Vaksin Rotavirus untuk mencegah diare yang disebabkan oleh rotavirus, dan vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker serviks.Â
Hal ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk terus memperluas akses imunisasi dasar lengkap kepada seluruh anak-anak Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai dengan jadwal imunisasi Kementerian Kesehatan serta juga dapat merujuk pada jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Imunisasi - vaksin DPT Difteri Tetanus Pertusis
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
“Tujuan akhir dari peringatan Pekan Imunisasi Dunia adalah agar lebih banyak anak, orang dewasa dan masyarakat terlindungi dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, sehingga memungkinkan mereka hidup lebih sehat. Salah satunya imunisasi kejar yang diperlukan untuk melengkapi imunisasi anak yang tertunda selama pandemi," jelas Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, dr. Prima Yosephine, MKM, di kesempatan yang sama
Dokter Prima turut mengatakan, dalam menjawab tantangan cakupan imunisasi nasional, Pemerintah terus melakukan percepatan cakupan vaksinasi dengan mengupayakan setiap orang bisa memiliki akses yang sama sesuai jadwal terhadap imunisasi, serta pelaksanaan program imunisasi kejar bagi anak yang belum lengkap status imunisasinya ataupun yang belum pernah mendapatkan imunisasi namun usianya sudah lewat.Â