Pria Tewas Usai Pakai Narkoba Zombie, Diduga Gegara Overdosis

Pecandu narkoba bak zombi di kawasan Kensington Avenue, Philadelphia, AS
Sumber :
  • Youtube Vincent.Hullu

VIVA Lifestyle – Kematian seorang pria berusia 43 tahun adalah kasus pertama di Inggris yang dikaitkan dengan narkoba zombie alias Xylazine. Hal ini juga menandai dengan masuknya obat tersebut ke dalam pasokan narkotika di Inggris.

Kelabui Aparat, Pria Ini Modif Tangki BBM Pajero untuk Simpan 13 Kg Sabu

Dikutip laman News Medical, penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Forensic and Legal Medicine dari King's College London merinci kematian pria tersebut pada Mei 2022 akibat efek Xylazine bersama narkotika jenis lain yakni heroin, fentanyl, dan kokain. Scroll untuk info selengkapnya.

Xylazine adalah obat penenang non-opioid, obat penghilang rasa sakit dan pelemas otot yang digunakan dalam kedokteran hewan sebagai obat penenang untuk hewan besar. Obat tersebut dikenal sebagai 'tranq' atau 'tranq dope' ketika dipotong dengan heroin dan fentanyl.

Terjerat Kasus Narkoba Sampai Empat Kali, Fariz RM Ungkap Isi Hati

Obat jenis narkotika ini menyebabkan masalah yang meluas di Amerika Utara, karena dapat menurunkan pernapasan dan detak jantung secara berbahaya. Jika disuntikkan langsung ke aliran darah pengguna, ini mengurangi kebutuhan untuk dosis ulang, tetapi dapat menyebabkan bisul kulit terbuka yang besar dan membuatnya dijuluki sebagai obat 'zombie'.

Polisi Ungkap Alasan Fariz RM Pakai Narkoba Lagi, Ketika Ditangkap untuk Keempat Kali

Laporan kasus merinci kematian pria berusia 43 tahun, yang terbukti memiliki riwayat penggunaan obat-obatan terlarang, terutama heroin dan kokain 'crack'. Dia telah dirujuk ke layanan kecanduan beberapa kali tetapi tidak turut serta.

"Ini adalah obat yang benar-benar memprihatinkan yang belum pernah terdeteksi di Inggris sebelumnya. Orang ini mungkin telah membeli heroin dan tidak diketahui dicampur dengan xylazine dan fentanyl," ujar Penulis senior Dr Caroline Copeland, dari King's College London dan Direktur Program Nasional Kematian Penyalahgunaan Zat, dikutip VIVA, Selasa 30 Mei 2023.

Pemeriksaan post-mortem eksternal dan internal penuh pada jenazah, tidak menemukan bukti penyakit tetapi mengidentifikasi luka tusukan di selangkangan. Dalam toksikologi post-mortem, delapan obat ditemukan dalam darah dan urine, dan tiga tambahan dalam urine. 

Dari obat yang terdeteksi ini, semua kecuali parasetamol memiliki sifat psikoaktif. Koroner menentukan penyebab kematiannya adalah pneumonitis aspirasi akut, suatu kondisi yang sering disebabkan oleh menghirup racun. Xylazine juga terdaftar pada sertifikat kematian almarhum sebagai penyebab kematiannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya