DBD Terus Meningkat, Ahli Sebut Vaksinasi Berdampak Signifikan Tekan Jumlah Kasus
- Pexels/icon0.com
VIVA Lifestyle – Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI sampai dengan 5 Mei 2024, terdapat 91.269 kasus DBD di Indonesia dengan kematian sebanyak 641 kasus. Angka ini naik tiga kali lipat dari periode yang sama di tahun 2023 yaitu 28.579 kasus dengan kematian sebanyak 209.
Lalu, bagaimana cara menekan kasus DBD, agar tidak terus-menerus mengalami peningkatan kasus? Scroll untuk tahu informasi selengkapnya, yuk!
Profesor dalam bidang farmakoepidemiologi dari Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Jarir At Thobari, D.Pharm., Ph.D, mengatakan, penanganan endemik penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia melalui strategi vaksinasi, dapat memberikan dampak signifikan dalam menekan jumlah kasus dan mengurangi beban biaya kesehatan.Â
ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)
- VIVA.co.id/Andrew Tito
"Hasil kajian efektivitas biaya yang kami lakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa vaksinasi DBD tidak hanya menghemat biaya dari perspektif pelayanan kesehatan dan masyarakat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan yang substansial dengan mengurangi jumlah kasus DBD dan rawat inap," ujar Prof. Jarir dalam keterangannya, dikutip Minggu 23 Juni 2024.Â
"Temuan ini sejalan dengan rekomendasi terbaru dari WHO yang mendukung penggunaan vaksinasi sebagai bagian dari program kesehatan publik. Implementasi program vaksinasi DBD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi beban ekonomi akibat penyakit ini," sambungnya.Â
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI, dr. Imran Pambudi, MPPH, menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan, mulai dari penerapan Gerakan 3M Plus yang berkesinambungan, yang sudah dilakukan selama lebih dari satu dekade; Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), yang telah terbukti membantu menekan kasus DBD di banyak daerah; serta teknologi nyamuk ber-Wolbachia yang juga telah diimplementasikan beberapa waktu lalu.Â
"Namun demikian, kasus dengue yang meningkat sangat signifikan di awal tahun ini, menjadi alarm bagi kita semua untuk dapat mencari solusi inovatif yang dapat melengkapi upaya-upaya tersebut. Salah satu yang sedang dipertimbangkan adalah dengan mengenalkan vaksin, khususnya di daerah-daerah dengan intensitas DBD tinggi," katanya.Â
Sementara itu, Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, turut memahami bahwa beban yang ditimbulkan oleh penyakit DBD begitu besar, baik secara finansial, maupun non-finansial.Â