Bukan Hanya di Area Payudara, Ketiak Juga Perlu Diraba untuk Deteksi Kanker Payudara

Ilustrasi payudara
Sumber :
  • Pixabay/ Foundry

Jakarta, VIVA – SADARI atau periksa payudara sendiri menjadi salah satu cara deteksi ini kanker payudara. SADARI ini dilakukan dengan meraba dan melihat payudara untuk mendeteksi adanya perubahan pada ukuran, tekstur atau bentuk payudara.

Pemulihan Pasca Operasi Kanker Payudara: Ini Efek Samping yang Sering Terjadi

SADARI sendiri bisa dilakukan, pertama gunakan tiga jari yakni jari telunjuk, tengah dan jari manis. Kemudian raba payudara dengan Gerakan melingkar mulai dari luar dekat ketiak hingga ke tengah putting. Saat itu, rasakan apakah ada benjolan atau perubahan tekstur pada payudara. Jangan lupa juga untuk memeriksa area ketiak dan atas tulang selangka. 

Spesialis bedah konsultan bedah onkologi RS Pondok Indah, Pondok Indah, Dr. dr. Diani Kartini, Sp.B, Subsp. Onk. (K) menjelaskan bahwa area ketiak juga harus diperiksa sebab, kanker payudara bisa menyebar melalui aliran kelenjar getah bening.

Kondisi Perempuan Indonesia saat Berobat Kanker Payudara di Singapura

"Nah aliran kelenjar getah bening yang bisa kita raba, itu adalah di ketiak, kemudian di atas tulang klavikula, di bawah tulang klavikula, dan ada satu lagi yang namanya mamaria internal. Tentunya itu tersuai dengan lokasi dari breast cancer tersebut," kata dia dalam Exclusive media interview, Rabu 16 Oktober 2024.

Jenis Hingga Sifat Kanker Payudara Bisa Diketahui Lebih Detail, Dokter Sarankan Pasien Lakukan Biopsi Ini

Lebih lanjut diungkap Diani misalnya adanya tumor di bagian payudara kanan atas atau kiri bawah sering kali menyebar ke area ketiak. Alhasil bisa menyebabkan ketiak mengalami pembesaran.

"Makanya ketiak bisa membesar. Nah membesar itu dicurigai sebagai penyebaran yang melalui kelenjar getah bening. Makanya dokter selain memeriksa di payudara, juga harus memeriksa di ketiak, kemudian di atas tulang klavikula, dan di bawah klavikula,"jelasnya.

Lebih lanjut diungkap Diani, SADARI harus dilakukan setelah selesai menstruasi. Atau dihitung di hari ketujuh sampai kesepuluh  dari hari pertama haid. Pemeriksaan di hari tersebut dinilai lebih akurat. 

"Kenapa harus selesai setelah menstruasi? karena pada saat mens itu payudara bengkak, ya pasti akan merasa tidak nyaman, merasa bengkak. Nah pada saat itu akan susah juga untuk memeriksa diri sendiri, jadi nanti bisa rancu, makanya kita periksa setelah menstruasi,"ujarnya.

Program 'Semangat Lawan Kanker' Siloam

Capai Rekor Baru, RS Siloam Skrining 1000 Perempuan Selama 3 Hari di Yogyakarta

Grup Rumah Sakit Siloam melalui program 'Semangat Lawan Kanker' (Selangkah) menegaskan komitmennya dalam melindungi perempuan Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2025