Apa Itu Pneumonia Bilateral? Penyakit yang Diidap Paus Fransiskus Sebelum Meninggal Dunia

Paus Fransiskus Berkunjung ke Konfrensi Wali Gereja Indonesia
Sumber :
  • (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

VIVA – Kabar duka pemimpin umat katolik, Paus Fransiskus meninggal dunia. Paus Fransiskus meninggal di usia ke-88 tahun pada Senin pagi pukul 07.35 Waktu setempat. 

Robert Francis Prevost Paus Pertama dari AS yang Dikagumi Paus Fransiskus

"Saudara-saudara terkasih, dengan kesedihan mendalam saya harus mengumumkan Bapa Suci kita, Fransiskus pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus Kembali ke rumah Bapa," kata Kardinal Kevin Farrel dalam sebuah pidatonya, seperti dikutip dari laman Reuters. 

Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya Senin pagi ini, Paus Fransiskus sempat menjalani perawatan pada awal Februari 2025 kemarin. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Menag Nasaruddin Umar Ucapkan Selamat Terpilihnya Paus Leo XIV: Semoga Kohesi Sosial Kita Makin Kuat

Paus Fransiskus sempat dirawat di RS Gemelli di Roma pada 14 Februari 2025 lalu setelah dilaporkan mengalami kesulitan bernapas saat menghadiri salah satu pertemuan.

Dalam pernyataan resmi Vatikan saat itu, pemimpin umat Katolik di dunia itu dirawat lantaran bronchitis yang memburuk. Dalam tes diagnostik awal Paus menunjukkan adanya infeksi saluran pernapasan.

3 Kardinal Indonesia yang Pernah Ikut Konklaf Pemilihan Paus Baru, Siapa Saja?

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dan Paus Fransiskus (dok: Instagram @smindrawati)

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Sementara itu pada 17 Februari lalu, Vatikan mengumumkan bahwa Paus Fransiskus mengidap pneumonia bilateral berdasarkan hasil CT Scan dada yang dijalaninya. 

Lantas apa itu pneumonia bilateral yang sempat diidap mendiang Paus Fransiskus? Melansir laman Times of India, pneumonia bilateral atau pneumonia ganda merupakan infeksi serius yang menyerang kedua paru-paru.

Dalam kondisi ini, kantung Udara kecil (alveoli) di kedua paru-paru menjadi meradang dan dapat terisi cairan atau nanah. Hal ini membuat oksigen sulit masuk ke aliran darah yang menyebabkan gejala-gejala seperti:

- kesulitan bernapas
- batuk terus-menerus
- nyeri dada
- demam tinggi 
- kelemahan atau kelelahan.

Paus Fransiskus Pimpin Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta

Photo :
  • AP Photo /Achmad Ibrahim

Pneumonia bilateral tidak selalu dimulai dengan gejala yang parah melainkan dapat dimulai dengan gejala ringan seperti batuk atau demam ringan. Namun seiring kondisi ini menyebar ke paru-paru gejalanya dapat dengan cepat menjadi lebih serius.

Demam tinggi, menggigil, batuk terus-menerus,sesak napas bahkan saat beristirahat, nyeri dada, kebingunan terutama pada orang tua, dan kelelahan ekstrem adalah beberapa tanda yang menandakan perlunya perawatan medis.

Pneumonia bilateral sendiri dapat menyerang siapa aja, tetapi beberapa kelompok berikut ini memiliki risiko lebih tinggi terpapar. Siapa saja? Berikut ini daftarnya:

1. Orang tua atau lansia

Orang yang berusia di atas 65 tahun memiliki risiko jauh lebih tinggi terkena peyakit ini. Hal ini lantaran seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh menjadi lebih lemah sehingga lebih sulit untuk melawan infeksi.

2. Orang dengan riwayat penyakit paru-paru kronis

Mereka yang memiliki riwayat penyakit bronkitis kronis, asma atau riwayat operasi paru-paru berisiko lebih besar. Paus Fransiskus sendiri diketahui telah mengangkat sebagian dari salah satu paru-parunya yang mungkin membuat tubuhnya sulit untuk merespon infeksi.

3. Bayi dan anak-anak

Anak-anak, terutama mereka yang berusia di bawah lima tahun, juga sangat rentan terhadap pneumonia. Sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sepenuhnya,yang membuat mereka berisiko mengalami komplikasi jika tidak segera diobati.

4. Orang dengan system kekebalan tubuh yang lemah

Mereka dengan HIV, pasien kanker yang menjalani kemoterapi tau orang-orang yang menggunakan obat imunosupresif jangka panjang berisiko tinggi terhadap penyakit ini.

Penyebab pneumonia bilateral

Ada beberapa alasan mengapa pneumonia dapat berkembang menjadi pneumonia bilateral dan terkadang sulit untuk menentukan penyebab pastinya tanpa tes laboratorium. Namun secara umum beberapa penyebab dari pneumonia bilateral antara lain:

1. Bakteri seperti streptococcus pneumoniae
2. Virus seperti influenza atau virus pernapasan syncytial (RSV)
3. Jamuar lebih umum terjadi pada orang dengan kekebalan tubuh yang lemah
4. Kadang-kadang jika dimulai sebagai flu biasa dapat memburuk dan menyebabkan pneumonia terutama pada orang-orang yang rentan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya