Scroll Tanpa Henti: Dampak Tersembunyi Media Sosial terhadap Kesehatan Mental

Ilustrasi, Scroll Sosmed Tanpa Henti Sebabkan Masalah Kesehatan Mental
Sumber :
  • shutterstock

VIVA – Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dari bangun tidur hingga sebelum tidur malam, sebagian besar dari kita menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengecek notifikasi, scroll timeline, hingga berbagi momen di dunia maya. Namun, di balik kemudahan akses dan koneksi yang ditawarkan, ada sisi lain media sosial yang perlu kita waspadai dampaknya terhadap kesehatan mental.

Pahami Dinamika Sosial Media yang Multidimensi, Waspada Ideologi Radikal

Berbagai studi dan pengalaman pribadi menunjukkan bahwa penggunaan media sosial yang tidak terkontrol bisa berdampak serius pada kesejahteraan emosional dan psikologis. Dalam artikel ini, kita akan membahas efek media sosial terhadap kesehatan mental, baik positif maupun negatif, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk menggunakannya dengan bijak.

Koneksi Sosial vs. Isolasi Sosial

4 Pendukung ISIS Ditangkap di Sumatera, Perannya Bikin Tercengang

Media sosial awalnya diciptakan untuk menghubungkan orang. Kita bisa terhubung dengan teman lama, keluarga jauh, hingga orang-orang baru dengan minat yang sama. Ini menciptakan rasa kebersamaan dan dukungan sosial.

Namun, ironisnya, penggunaan media sosial yang berlebihan justru dapat menyebabkan rasa kesepian. Interaksi virtual tak selalu bisa menggantikan keintiman dari hubungan tatap muka. Dalam beberapa kasus, pengguna merasa semakin terisolasi karena kurangnya interaksi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Tangkis Tuduhan Genosida, Israel Bayar Influencer AS Rp116 Juta per Postingan di Medsos

Dampak pada Harga Diri dan Citra Diri

Scroll media sosial memperlihatkan kita pada versi 'terbaik' dari kehidupan orang lain—liburan mewah, tubuh ideal, kesuksesan karier. Hal ini dapat memicu perbandingan sosial yang tidak sehat.

Ketika terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain, kita bisa merasa tidak cukup baik, kurang berprestasi, atau tidak menarik secara fisik. Ini berdampak langsung pada harga diri dan bisa menimbulkan gangguan seperti body image issue dan depresi.

Kecanduan Digital dan Overstimulasi Mental

Desain algoritma media sosial dirancang untuk membuat kita terus kembali dan berlama-lama. Notifikasi, like, dan komentar menciptakan dorongan dopamin—zat kimia di otak yang berkaitan dengan rasa senang.

Namun, ini bisa berujung pada kecanduan. Otak terus mencari stimulasi baru, menyebabkan sulit fokus, gelisah saat tidak memegang ponsel, dan menurunnya kualitas tidur karena paparan layar berlebihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya