Bukan Cuma Pencernaan, Abaikan Kesehatan Usus Bisa Sebabkan Masalah Jantung Hingga Depresi

Ilustrasi sakit perut.
Sumber :
  • Pexels/sora shimazaki

Jakarta, VIVA – Bicara gaya hidup sehat, kebanyakan orang hanya okus pada olahraga, makan lebih sehat, atau menurunkan berat badan. Namun, ada satu hal yang kerap terabaikan adalah menjaga kesehatan pencernaan. Usus yang sehat memastikan tubuh dapat mengurai dan menyerap nutrisi penting dari makanan yang kita konsumsi, yang sangat vital untuk menjaga tingkat energi, kesehatan kulit, dan fungsi otak.

Menurut Dr. Vipada Sae-Lao, Nutrition Education and Training Lead – Asia Pacific, Herbalife, tubuh manusia bekerja melalui jaringan kompleks sistem yang saling terhubung, di mana masing-masing memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

“Usus tidak hanya memengaruhi proses pencernaan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan suasana hati, menambah energi, dan mendukung fungsi kekebalan tubuh. Memprioritaskan kesehatan usus dan memahami perannya dalam tubuh dapat menjadi fondasi hidup yang seimbang, energik, dan lebih sehat—baik secara fisik maupun mental,” ujar Dr. Vipada Sae-Lao, dalam keterangannya, dikutip Senin 26 Mei 2025.

Ilustrasi sistem pencernaan.

Photo :
  • Pixabay

Tahukah Anda bahwa hanya dengan memikirkan makanan saja, cairan pencernaan sudah mulai diproduksi bahkan sebelum makanan masuk ke perut? Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara otak dan sistem pencernaan, yaitu lambung dan usus. Perasaan mual atau gut wrenching experience bukan sekadar ungkapan, melainkan pengalaman fisik nyata yang dialami tubuh sebagai respons terhadap berbagai situasi emosional dalam kehidupan.

Dr. Sae-Lao menekankan bahwa pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan yang baik dimulai dengan memahami hubungan otak dan usus. Otak bertindak sebagai pusat kendali tubuh, sementara usus berfungsi layaknya ‘otak kedua’, memengaruhi segala hal mulai dari penyerapan nutrisi, kekebalan tubuh, hingga kejernihan mental.

Usus dan Jantung: Lebih Terhubung dari yang Anda Kira

Kesehatan mikroorganisme di dalam usus sangat bergantung pada makanan yang kita konsumsi. Menjaga keseimbangan mikrobioma usus kini diakui sangat penting untuk kesehatan seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah.

Bakteri dalam usus dapat memengaruhi jantung melalui sistem kekebalan, zat kimia yang dihasilkan, serta interaksi langsung dengan sel jantung. Zat kimia ini membantu mengatur respons tubuh terhadap peradangan, stres, dan metabolisme lemak di jantung. Studi menunjukkan bahwa komposisi mikroba usus dapat memengaruhi tekanan darah, kadar kolesterol, dan kesehatan arteri, yang menegaskan keterkaitan erat antara kesehatan usus dengan fungsi jantung dan pembuluh darah.

Mengaktifkan Pertahanan Tubuh

Sekitar 70-80 persen sel kekebalan tubuh ditemukan di usus, di mana keseimbangan bakteri baik membantu mengatur respons imun, demikian menurut penelitian terbaru. Mikrobioma usus yang sehat mendukung produksi sel imun, mengurangi peradangan kronis, dan membantu mencegah patogen berbahaya masuk ke tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gangguan pada saluran pencernaan dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup seseorang. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah pencernaan di Indonesia antara lain konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan rendah serat, yang dapat memperlambat proses pencernaan.

Dr. Sae-Lao menyoroti bahwa pola makan seimbang yang kaya serat—seperti yang terdapat pada buah, sayur, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan—dapat meningkatkan pencernaan dan mencegah sembelit. Serat larut seperti pada apel, pisang, oat, kacang polong, dan kacang hitam, akan larut dalam air dan membentuk gel di lambung, memperlambat pencernaan. 

“Hal ini membantu mengontrol kadar gula darah, kolesterol, serta mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Konsumsi makanan kaya probiotik seperti yogurt, kefir, dan sayuran fermentasi juga dapat mendukung bakteri usus yang sehat, yang penting untuk pencernaan dan fungsi kekebalan tubuh,” jelasnya. 

Ibrahim Arief Tahahan Kota karena Gangguan Jantung, Eks Staf Nadiem Belum Ditahan karena di Luar Negeri

Mikroba di usus berperan penting dalam proses pencernaan, produksi vitamin, dan metabolisme. Beberapa penelitian menemukan bahwa keragaman dan komposisi mikroba ini dapat memengaruhi penyimpanan lemak, meningkatkan peradangan ringan, dan memungkinkan tubuh mengekstrak lebih banyak energi dari makanan, yang dapat berkontribusi pada obesitas. Selain itu, mikrobioma usus yang seimbang—rumah bagi triliunan ‘bakteri baik’—membantu mengatur respons imun, mengurangi peradangan, dan melindungi tubuh dari kuman berbahaya.

Kebiasaan makan yang baik juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, seperti makan secara perlahan, menghindari makan berlebihan atau makan dalam porsi besar sebelum tidur, memastikan asupan air cukup untuk membantu penyerapan nutrisi dan menjaga hidrasi saluran pencernaan. Menghindari makanan olahan berlebihan dan lemak tidak sehat dapat mencegah peradangan dan masalah pencernaan lainnya, sehingga usus dapat berfungsi secara optimal.

Makan Malam Ini bikin Tidurmu Jadi Neraka, Peneliti Bongkar Fakta Mengejutkan

Kesehatan pencernaan adalah dasar dari kesejahteraan secara keseluruhan, memengaruhi segala hal mulai dari kekebalan tubuh, kejernihan mental, kesehatan jantung, hingga tingkat energi. Mengabaikan kesehatan usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kekebalan tubuh yang lemah, bahkan berkontribusi pada kondisi seperti kecemasan dan depresi. Mengonsumsi makanan ramah usus, mengelola stres, menjaga hidrasi, dan memprioritaskan tidur adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan mendukung fungsi tubuh secara menyeluruh.

Mantan staf khusus Mendikbudristek, Ibrahim Arief

Jantung Bermasalah, Ibrahim Arief Tak dipenjara tapi Dipasang Gelang Deteksi

Salah satu tersangka korupsi laptop, Ibrahim Arief dipasangi alat deteksi karena berstatus tahanan kota.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025