Tes Pendengaran Sama Pentingnya dengan Cek Jantung dan Mata, Ini Alasannya

Ilustrasi Telinga
Sumber :
  • pixabay/Adinavoicu

Jakarta, VIVA – Bayangkan jika seorang ibu bisa kembali mendengar tawa cucunya atau seorang kakek yang selama bertahun-tahun hanya tersenyum saat berkumpul, kini bisa ikut berbincang hangat di meja makan.

Itulah keajaiban yang bisa dihadirkan oleh kesehatan pendengaran. Namun sayangnya, banyak dari kita masih mengabaikan pentingnya menjaga kemampuan mendengar, padahal, seperti jantung dan mata, telinga kita pun butuh perhatian. Scroll untuk info lengkapnya, yuk!

Gangguan pendengaran jarang terjadi secara tiba-tiba. Gejalanya merayap perlahan: suara mulai terdengar samar, percakapan di restoran jadi sulit diikuti, kita lebih sering berkata, “Maaf, bisa diulang?” Awalnya dianggap sepele. 

Tapi tanpa disadari, lama-lama kita mulai menarik diri dari pergaulan, tak lagi nyaman ikut arisan, malas ikut rapat, dan enggan menelepon cucu. Kesendirian pun perlahan mengikis kebahagiaan.

Yang jarang kita ketahui, gangguan pendengaran bukan hanya persoalan telinga. Ketika suara yang diterima otak berkurang, otak dipaksa bekerja lebih keras untuk menebak kata demi kata. Lama-kelamaan, kelelahan kognitif terjadi, memicu risiko demensia.

Penelitian dari Johns Hopkins University menunjukkan bahwa gangguan pendengaran yang tidak diobati bisa meningkatkan risiko demensia hingga lima kali lipat.

Laporan dari The Lancet Neurology bahkan menyebutkan gangguan pendengaran sebagai faktor risiko demensia yang paling bisa dicegah. Ini menunjukkan pentingnya deteksi dini dan penanganan yang tepat. 

Sayangnya, tidak banyak orang yang memasukkan tes pendengaran dalam rutinitas pemeriksaan kesehatan mereka. Padahal, seperti halnya tes mata atau cek tekanan darah, tes pendengaran seharusnya menjadi hal rutin setiap tahun.

Para Pendukung Donald Trump Kompak Pakai Perban Palsu, Jadi Tren Fashion di AS

Menjaga pendengaran bukan hanya soal mendengar dengan jelas, tapi juga berkaitan dengan kesehatan otak dan kualitas hidup. Deteksi dini gangguan pendengaran dapat membantu mencegah risiko serius seperti demensia. Jika Anda sering mengulang percakapan atau merasa lelah saat berbicara, tes pendengaran bisa jadi langkah awal yang penting. 

“Alat bantu dengar (bisa) membantu Anda mendengar lebih baik, berinteraksi lebih lancar, dan menjalani hidup dengan lebih percaya diri,” ujar IM Chen, CEO/Founder Soundlife Hearing Center, dalam keterangannya, dikutip Rabu 2 Juli 2025. 

Donald Trump Teriak 'Berjuang' Usai Telinganya Ditembak

“Setiap orang berhak merasakan kualitas hidup yang lebih baik, dan pendengaran yang sehat adalah kuncinya,” sambungnya.  

IM Chen melanjutkan, Soundlife menghadirkan alat bantu dengar dari merek global seperti Phonak dan ReSound, dengan teknologi AI yang memungkinkan suara terdengar jernih dan alami, bahkan di lingkungan ramai.

Pendarahan Hebat, Peluru Menembus Telinga Kanan Donald Trump

Salah satu inovasi terbaru adalah Phonak Audeo Infinio Sphere, alat bantu dengar pertama di dunia yang dilengkapi chip AI khusus Deepsonic. Dengan teknologi deep neural network (DNN) yang telah “belajar” dari jutaan cuplikan suara nyata, perangkat ini mampu memisahkan suara ucapan dari kebisingan latar secara cerdas.

“Hasilnya, percakapan jadi lebih mudah diikuti, suara terdengar lebih alami, sehingga momen bersama keluarga kembali terasa hangat dan penuh makna,” tutupnya. 

Ilustrasi Kucing Peliharaan

Kotoran Telinga Kucing Menumpuk? Ini Cara Membersihkannya dengan Aman

Kotoran telinga pada kucing yang menumpuk bisa menyebabkan infeksi dan gangguan kesehatan lainnya. Sebagai pemilik kucing, kita perlu rutin membersihkan telinga mereka.

img_title
VIVA.co.id
12 Maret 2025