Idealkah Sarapan dengan Sereal dan Suplemen Kesehatan?

Rabu, 11 November 2015 - 14:05 WIB
Oleh :
Menu sarapan.
Menu sarapan.
Sumber :
  • Pixabay
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Bagi masyarakat perkotaan, aktivitas yang padat sedari pagi membuat sarapan menjadi hal yang sering terlewatkan. 

Tak jarang yang memilih mengonsumsi menu sarapan yang mudah dan cepat. Padahal itu belum tentu bergizi dan memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Salah satu contohnya ialah sereal.

Menurut Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia, ideal atau tidaknya sereal dijadikan menu sarapan pagi tergantung jenis sereal yang dikonsomsi.

"Lihat komposisi apa memenuhi komponen karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan lain-lain, karena umumnya sereal tidak memenuhi seluruh komponen tadi," ujar Hardinsyah saat ditemui beberapa waktu lalu.
Baca Juga :
Sarapan Dapat Tingkatkan Prestasi Anak

Ia juga mengatakan sarapan tak hanya terdiri dari makanan padat. Mengonsumsi cairan seperti air putih, susu dan jus buah atau sayur tak kalah pentingnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh sehari-hari.
Baca Juga :
Lima Kesalahan Sarapan yang Harus Anda Hindari

Bicara sarapan, banyak pula orang yang tidak punya waktu dan tidak mau repot sehingga memilih cukup mengonsumsi suplemen di pagi hari. Mengenai hal ini, Hardinsyah mengatakan kebiasaan tersebut sebenarnya bukanlah sesuatu yang baik untuk dilakukan setiap hari.
Baca Juga :
5 Manfaat Sarapan Pagi Bagi Kesehatan Tubuh

"Suplemen posisinya silahkan dikonsumsi bila diperlukan. Jadi harus konsultasi dulu sama dokter karena suplemen itu dosis tinggi jadi pasti akan mengganggu keseimbangan tubuh," kata dia.

Ia menyarankan untuk teliti membaca label kemasan suplemen. Jika dosisnya rendah seperti yang terkandung di dalam asupan makanam sehari-hari, Anda boleh mengonsumsinya. 

Namun, dengan catatan itu hanya untuk menunjang nutrisi dan tidak bergantung pada suplemen untuk sarapan. Untuk mengetahuinya, konsultasikan hal tersebut terlebih dahulu dengan dokter Anda.
Halaman Selanjutnya
Ia menyarankan untuk teliti membaca label kemasan suplemen. Jika dosisnya rendah seperti yang terkandung di dalam asupan makanam sehari-hari, Anda boleh mengonsumsinya. 
Halaman Selanjutnya