Asupan Daging Merah Berlebih Tingkatkan Risiko Gagal Ginjal

Daging merah
Sumber :

VIVA.co.id – Anda penggemar daging merah, seperti sosis, daging sapi atau daging kambing? Hati-hati, asupan daging merah berlebih ternyata dapat meningkatkan risiko gagal ginjal. Itu diungkapkan oleh sebuah studi yang belum lama ini dilakukan.

Terpopuler: 5 Minuman Terburuk Perusak Ginjal, hingga Kenali Gejala dan Penyebab Pneumonia Bilateral

Studi yang sama juga menunjukkan, mengonsumsi sumber makanan nabati yang kaya akan protein dapat menurunkan risiko gagal ginjal secara signifikan.

Perlu diketahui, angka pasien Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis dan End-Stage Renal Disease (ESRD) atau penyakit ginjal stadium akhir kini terus mengalami peningkatan. Pasien yang menderita CKD atau ESRD membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal.

Bukan Cuma Pneumonia, Paus Fransiskus Berjuang dengan 6 Penyakit Ini Sebelum Meninggal

Temuan menunjukkan bahwa peserta studi yang mengonsumsi daging merah paling banyak mengalami peningkatan risiko mengembangkan ESRD sebanyak 40 persen dibandingkan peserta yang paling sedikit mengonsumsi daging merah.

Di sisi lain, mengganti satu porsi daging merah dengan sumber protein seperti telur, produk olahan susu, kedelai dan kacang-kacangan mengurangi risiko menderita ESRD hingga 62 persen.

Dokter Sarankan Cara Ini untuk Hentikan Perkembangan Penyakit Ginjal

"Temuan kami menunjukkan, orang-orang yang ingin melanjutkan makan daging merah sebaiknya memilik ikan atau kerang dan unggas sebagai alternatif daging merah yang lebih baik," ujar ketua penulis studi, Woon-Puay Koh, profesor di Duke-NUS Medical School di Singapura, dikutip dari laman Boldsky.

Ia juga mengatakan bahwa pasien CKD dan masalah lain yang berhubungan dengan ginjal bisa menjaga asupan protein, tapi harus mempertimbangkan untuk beralih ke protein nabati.

Studi tadi telah dipublikasikan dalam Journal of American Society of Nephrology (JASN).

Ilustrasi ginjal.

Formulasi Herbal Jadi Alternatif Tekan Angka Penyakit Ginjal, Bantu Turunkan Kreatinin dan Ureum

Laporan penelitian dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia tahun 2006 menunjukkan, prevalensi Penyakit Ginjal Kronik mencapai 12,5%, jauh lebih tinggi dari data Riskesdas.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2025