Kesemutan Berkepanjangan Gejala Penyakit Serius

VIVA.co.id – Ketika melipat kaki terlalu lama, atau mengendarai sepeda motor tanpa alas tangan biasanya akan timbul sensasi kesemutan.

Kesemutan adalah istilah yang menjelaskan tentang mati rasa atau kurangnya kepekaan beberapa anggota tubuh karena tekanan tertentu yang terjadi dalam waktu lama. Istilah medis untuk kesemutan adalah parestesia, pada umumnya kesemutan disebabkan oleh tekanan pada saraf.

Kesemutan bisa terjadi pada siapa saja dan muncul secara fisiologis (normal).  Biasanya untuk menghindari kesemutan, penderitanya harus sering mengubah posisi dan melakukan gerakan ringan secara periodik agar aliran darah tetap lancar.

Meski tergolong ringan, namun gejala kesemutan yang berkepanjangan bisa jadi sebuah indikasi penyakit serius. Hal tersebut dibenarkan oleh dr.Jezy Reisya pada bincang interaktif dokter VIVA MeetDoctor di Facebook VIVAlife Rabu, 24 Agustus. Menurutnya, kesemutan yang berkepanjangan membutuhkan penanganan lebih lanjut.

"Kesemutan yang terjadi secara berkepanjangan biasanya berhubungan dengan kondisi kesehatan Anda. Terdapat beragam penyebab kesemutan menetap pada tangan, sehingga diperlukan pemeriksaan langsung secara komprehensif untuk dapat menentukan penyebab kesemutan Anda," ujarnya.

Ia menambahkan, penyebab kesemutan yang berkepanjangan tersebut dapat mengindikasikan berbagai penyakit serius.

"Penyebab sering kesemutan antara lain Carpal Tunnel Syndrome (CTS), trauma atau perlukaan, diabetes, stroke, tumor otak, kekurangan vitamin E, B1, B6, B12, penyakit sistemik," ungkapnya.

Selain penyebab penyakit serius, ternyata kesemutan bisa saja dampak dari terpapar racun dan efek samping obat-obatan tertentu. Untuk itu, Ia menyarankan agar si penderita segera melakukan pemeriksaan.

"Sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan ke dokter bila kesemutan yang dialami telah berlangsung lama atau sering," ujarnya.

Tips Efektif Cegah Penularan COVID-19 Selama Liburan Panjang: Anjuran dari Pakar Kesehatan

Selain menerapkan protokol kesehatan, menjaga daya tahan tubuh juga menjadi kunci agar tidak mudah tertular penyakit, termasuk COVID-19.

VIVA.co.id

6 Juni 2025