Di Indonesia Hanya Ada 10 Dokter Ortopedi Khusus Anak

Ilustrasi tulang
Sumber :
  • Pixabay/geralt

Padahal, masih menurut dokter yang praktik di Rumah Sakit Premier Jatinegara ini, kesempatan berkarier di bidang ini sangat besar. Karena jumlah kasus CTEV cukup besar.CTEV atau Congenital talipes equino-varus atau clubfoot adalah kelainan bawaan kaki pada anak yang paling sering ditemui.

Test Artikel Kontributor Lagi

"Kita punya 4,8 juta bayi sehat setahun, dengan angka itu kasus CTEV yang kaki bengkok ada 4000 kasus, kasus DDH (Development Dysplasia of the Hip-- kelainan bawaan yang biasanya akibat dibedong yang bisa menyebabkan tulang geser dan tak tumbuh)."

Ia juga menjelaskan ada 4.000 sampai 8.000 kasus, CP (Cerebral Palsy atau lumpuh otak) dari 8.000 sampai 12 ribu kasus, banyak sekali sebenarnya, yang tidak terdeteksi.

Menjaga Kebersihan Lingkungan: Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Dokter Aryadi pun mengatakan, profesi yang dijalani dengan bidang yang digelutinya kemungkinan ini kurang diminati, hingga hanya ada 10 dokter di seluruh Indonesia, adalah karena sekolahnya sendiri belum ada di Indonesia.

"Karena sekolahnya belum ada, sekolahnya di luar negeri semua, mahal, lama. Dari 10 itu yang benar-benar sekolah tidak 10 lho, seperti Profesor-profesor itu, zaman beliau otodidak saja, zaman mereka belum ada (Sekolah khusus ortopedi anak), kami yang masih muda yang sekolah ke luar negeri."

Menjaga Kebersihan Lingkungan: Tanggung Jawab Bersama untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Ilustrasi sakit pinggang.

Robot Navigasi, Teknologi Teranyar Pembedahan Tulang Belakang

Robot yang digunakan pada operasi tulang belakang dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang kali dengan ketahanan yang sangat tinggi yang mengurangi risiko human error.

img_title
VIVA.co.id
22 Oktober 2022