Pentingnya Memantau Kadar Gula Darah Secara Berkala

Ilustrasi/Petugas kesehatan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Jumlah penderita diabetes di Indonesia setiap tahunnya makin bertambah. Setiap tujuh detik, satu orang meninggal karena diabetes di dunia. Itulah kenapa pengendalian dan edukasi akan penyakit ini perlu terus dilakukan.

Fahmi Bo Sebatang Kara Tinggal di Kos-kosan, Kena Pengapuran Tulang Hingga Tak Bisa Jalan

Masalah utama dari diabetes bukan hanya terletak pada peningkatan jumlah penderitanya saja. Namun yang lebih mengkhawatirkan dari penyakit ini adalah timbulnya komplikasi penyakit.

"Berbagai komplikasi kronik dari diabetes bisa dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kondisi ini terjadi pada 7 dari 10 pasien," ujar Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD, Ketua Divisi Metabolik Endokrinologi, FKUI/RSCM, saat media workshop Sosialisasi PDGM Untuk Mencapai Target Pengendalian Diabetes di Jakarta, Selasa, 30 Agustus 2016.

Klinik Terapi Sel Bertaraf Internasional Buka di Bali, Prabowo: Ini Terobosan Pertama Kali di Indonesia

Komplikasi diabetes pun tidak berlangsung secara satu per satu melainkan terjadi secara berbarengan. Untuk pasien BPJS tentunya masalah komplikasi ini akan menjadi sumber pengeluaran yang besar.

Karenanya, diperlukan pengendalian gula darah yang baik untuk mengurangi komplikasi ini. Komplikasi yang tidak terkendalikan akan membuat perkembangannya semakin cepat. Komplikasi yang dapat dikendalikan juga bisa menekan biaya pengobatan.

Makin Teredukasi, Warga Kampung Sudah Tak Takut Lagi Cek Kesehatan

Penanganan penyakit diabetes agar tidak memperparah komplikasi adalah dengan pengendalian gula darah. Kalau pasien harus pergi ke laboratorium setiap kali akan memeriksakan darah, tentu banyak waktu yang akan terbuang serta hasilnya belum tentu akurat.

Dengan demikian pasien perlu melakukan Pengendalian Gula Darah Mandiri yang bisa dilakukan oleh pasien sendiri atau keluarga menggunakan alat glukometer.

"Dengan pemeriksaan mandiri dalam seminggu atau dua minggu pasien sudah bisa diubah regimen obatnya. Bisa diketahui pula risiko gula drop. Ada aspek lain pula untuk menilai gula darah misalnya dari makanan, sensitivitas setiap orang berbeda-beda," imbuh dr. Yunir.

Suti Karno.

Ungkap Kondisi Terkini Pasca Amputasi Akibat Diabetes, Suti Karno: Nggak Bisa Numbuh Kakinya

Nama Suti Karno telah lama dikenal dalam jagat hiburan Tanah Air, khususnya berkat peran ikoniknya sebagai Atun dalam sinetron legendaris Si Doel Anak Sekolahan

img_title
VIVA.co.id
28 September 2025