Bahaya Komplikasi yang Mengintai Penderita Diabetes

Ilustrasi alat-alat kedokteran.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Diabetes adalah salah satu penyakit degeneratif di mana pasien membutuhkan perhatian serius untuk mengontrol asupan makanan dan gaya hidup agar kondisinya tetap terjaga.

Klinik Terapi Sel Bertaraf Internasional Buka di Bali, Prabowo: Ini Terobosan Pertama Kali di Indonesia

Seseorang yang sudah terdiagnosis diabetes harus terus menjaga gula darahnya. Karena, kadar gula yang tinggi pada penderita diabetes mengakibatkan komplikasi pada ginjal dan jantung.

Ketua Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, dr. Em Yunir, SpPD-KEMD menjelaskan, pada gula yang tinggi, gula itu akan bereaksi dengan semua sistem yang ada dalam tubuh, misalnya pada mata, ginjal, dan lainnya dalam waktu yang sama.

Makin Teredukasi, Warga Kampung Sudah Tak Takut Lagi Cek Kesehatan

"Proses kerusakan itu terjadi saat sudah positif gula darah tinggi, diabetes sudah terdiagnosis. Seperti kalau kita naik taksi, argometer sudah berjalan. Proses berjalan itu terjadi di mata, di kaki, di jantung dan tidak berhenti," ujar Yunir saat ditemui di peluncuran Panduan Pemantauan Gula Darah Mandiri di Jakarta, kemarin.

Nantinya, hanya tinggal menunggu saja mana organ yang lebih sensitif sehingga dampaknya lebih besar dan yang tidak sedikit akan lebih sedikit dampaknya.

Menkes Ungkap 500 Ribu Orang Meninggal Tiap Tahun di RI karena Penyakit Jantung dan Stroke

"Kalau diperiksa, bisa sudah ada kerusakan, misalnya, di mata sudah 15 persen, ginjalnya sudah 20 persen dan seterusnya. Nanti tergantung mana yang major dan lebih dahulu muncul," imbuh Yunir.

Pemeriksaan komplikasi karena diabetes ini, lanjut Yunir, bisa dilakukan di laboratorium. Untuk jantung bisa menggunakan EKG atau mata harus dilihat ke dalam retinanya.

Yunir pun mengingatkan bahwa jika sudah terkena komplikasi sudah tidak bisa dikembalikan kondisinya. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah agar komplikasi ini tidak terlalu cepat terjadi.

"Karena kalau gulanya sudah tinggi, proses perusakan itu akan berjalan terus," ujar Yunir.

Fahmi Bo.

Fahmi Bo Sebatang Kara Tinggal di Kos-kosan, Kena Pengapuran Tulang Hingga Tak Bisa Jalan

Pesinetron Fahmi Bo kini hidup sebatang kara di sebuah kos-kosan kecil. Pria yang populer berkat perannya sebagai Gusur di sinetron Lupus Milenia itu menderita obesitas.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025