Kenali Hormon Seksual pada Wanita

Ilustrasi wanita mengalami infeksi saluran kencing
Sumber :
  • pixabay/holdosi

VIVA.co.id – Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin yang mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ-organ lain dalam tubuh. Hormon berperan penting mengontrol fungsi tubuh. Ketika seseorang dengan kondisi kesehatan yang baik, kelenjar endokrin akan menghasilkan sejumlah hormon dengan proporsi yang seimbang.

Terpopuler: Ramalan Zodiak hingga Kumis Domba Bisa Rangsang Gairah Bercinta

Ada banyak jenis hormon dengan fungsinya masing-masing, meski demikian masing-masing hormon berkaitan satu sama lain. Pada wanita, Salah satu hormon yang memiliki fungsi peting dalam metabolisme tubuh hingga reproduksi adalah hormon estrogen, dan progesteron atau yang dikenal dengan hormon-hormon seksual.

Hormon Estrogen adalah hormon yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi, terutama pada wanita hormon ini juga bertanggung jawab terhadap hasrat seksual seseorang. Sedangkan Hormon progesteron adalah salah satu hormon dalam tubuh manusia yang merangsang dan mengatur berbagai fungsi, salah satunya memainkan peran dalam memelihara kehamilan pada wanita dan diproduksi di bagian ovarium, plasenta (ketika seorang wanita hamil) dan pada kelenjar adrenal.

Dampak Berhubungan Seks Setiap Hari, Amankah untuk Kesehatan?

Fluktuasi hormon

Dari pebertas hingga menopause, sifat hormon bisa naik dan turun tergantung kondisi pada tubuh seseorang. Dilansir dari laman Planetneuropath, kondisi ini adalah siklus natural dalam tubuh, hal tersebut membuat tubuh siap melakukan ovulasi, dan pada wanita siap untuk dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka siklus mentruasi terjadi. Hal itu terus berlangsung.

Ada Kaitan antara Aktivitas Seksual dan Ritual Agama Era Mesir Kuno

Pada perempuan usia 40, produksi hormon akan menurun. Hal itu akan berdampak pada menopause di usia 50-52 tahun.

Ketika proses fluktuasi hormon terjadi, biasanya kondisi tubuh tidak selalu mendukung yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon (hormonal imblance). Kondisi ini bisa menimbulkan gejala tertentu pada tubuh.

Ketidakseimbangan yang paling umum adalah kelebihan hormon estrogen sehingga produksi progesteron menurun.

Gejala yang umum ditimbulkan biasanya berat badan meningkat, sering buang air kecil, perubahan mood seperti mudah marah, was-was, migrain dan sakit kepala, payudara menjadi sensitif, nyeri perut dan keram, hingga tidak subur. Masing-masing wanita memiliki gejala yang berbeda. Terkadang ada yang hanya merasakan sebagian dari gejala, namun ada juga yang merasakan semua gejala.

Ilustrasi tersangka kasus kejahatan diborgol

Cawagub Papua Paksa Istri Seks Threesome, Agus Buntung Diperiksa Polisi

Calon Wakil Gubernur atau cawagub Papua berinisial YB terpaksa berurusan dengan polisi terkait dugaan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024