Nutrisi Penting Calon Ibu saat Persiapan Kehamilan

Ilustrasi kehamilan.
Sumber :
  • Pixabay/ ekseaborn0

VIVA.co.id – Mempersiapkan kehamilan kini menjadi keharusan untuk mereka pasangan yang mendambakan memiliki keturunan yang sehat.

5 Tips Sederhana agar Cepat Hamil Secara Alami

Bahkan, persiapan kehamilan pun telah disarankan dilakukan sebelum menikah, karena sesungguhnya, kehamilan bukan sesuatu yang diberikan tanpa adanya persiapan.

Dan perlu diketahui, calon ibu memiliki peran penting dalam mempersiapkan kondisi kehamilan. Ini, karena calon ibu yang mengandung janinnya di dalam rahimnya. Oleh karena itu, calon ibu wajib melengkapi kebutuhan gizi yang memadai.

Lobster Ternyata Sangat Disarankan Buat Ibu Hamil untuk Cegah Anemia dan Stunting, Tapi...

"Faktor gizi, terutama pihak ibu, harus tercukupi untuk mempersiapkan kehamilannya. Sebab, kondisi kehamilan butuh gizi lebih banyak dibandingkan wanita lainnya," ujar spesialis kandungan, dr. Ridwan Mahmuddin, SpOG, kepada VIVA.co.id di RS Evasari, Jakarta.

Menurutnya, cadangan gizi wanita untuk mempersiapkan kehamilan, berupa zat besi yang memadai. Selain itu, kalsium juga sangat dibutuhkan oleh ibu untuk diserap calon janinnya kelak.

Hati-hati! Ini Dia Dampak Aborsi untuk Kesehatan Tubuh

"Kalsium harus terpenuhi, agar pertumbuhan tulang pada janin bisa terbentuk dengan baik. Selain itu, asam folat harus ada di tubuh ibu, guna mengembangkan pertumbuhan otak anak," ujar Ridwan.

Kekurangan asam folat, kata Ridwan, akan menyebabkan pembentukan tabung saraf janin menjadi terhambat. Kemudian, disarankan juga agar para ibu memiliki berat badan yang ideal, untuk memperkuat kondisi kehamilannya.

"Kalau Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari 18 atau underweight atau terlalu kurus, maka memengaruhi fungsi gizi di tubuhnya seperti kekurangan albumin, protein dan fungsi semua organ pastinya."

Ilustrasi ibu hamil

Penelitian Ungkap Dampak Paparan Polusi Tinggi Sebabkan Kehamilan Lebih Lama

Paparan polusi udara luar dan suhu ekstrem yang lebih tinggi dari biasanya dapat meningkatkan risiko kehamilan yang berlangsung lebih lama, menurut penelitian baru.

img_title
VIVA.co.id
18 Februari 2025