Pria Gemuk Berisiko Tinggi Terkena Kanker Prostat

Ilustrasi pria
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Obesitas salah satu penyakit yang banyak diderita oleh orang-orang di negara maju. Tak hanya berisiko bagi jantung, ternyata obesitas mampu sebabkan kanker prostat pada pria.

Joe Biden Divonis Kanker Prostat Skor Gleason 9, Seberapa Serius Kondisinya?

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pria obesitas berisiko tinggi terkena kanker prostat agresif yang berpotensi menimbulkan kematian. Kondisi tersebut terjadi karena perubahan kadar hormon pada pria gemuk.

Temuan ini menunjukkan bahwa dengan setiap lingkar pinggang yang bertambah sepuluh sentimeter akan meningkatkan risikonya.

Fakta-Fakta Kanker Prostat, Penyakit yang Diderita Mantan Presiden AS Joe Biden

Metode pengukuran lingkar pinggang ini lebih akurat jika diterapkan pada orang yang telah berusia lanjut. Diketahui risikonya akan meningkat hingga 18 persen lebih tinggi.

"Temuan ini memberikan wawasan tentang mekanisme pengembangan kanker prostat yang terkait dengan nutrisi awal pada pertumbuhan," kata penulis utama Aurora Perez-Cornago dari Universitas Oxford di Inggris, dilansir Indianexpress.

Inovasi Dahsyat! Terapi Lutetium PSMA: Pengobatan Kanker Prostat Non-Invasif yang Bikin Pasien Lebih Tenang!

Selain itu lebih lanjut Aurora juga mengungkapkan bahwa penelitian ini juga menemukan bahwa berat badan yang sehat ternyata mampu menurunkan risiko kanker prostat kelas tinggi dan kematian akibat kanker prostat bertahun-tahun kemudian.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal BMC Medicine itu mengukur responden dengan studi kohort yang melibatkan jutaan pria yang dikumpulkan dari delapan negara yaitu Denmark, Italia, Belanda, Spanyol, Swedia, Inggris, Jerman dan Yunani.

Data tersebut mencakup 7024 kasus kanker prostat, 726 penderita kanker prostat stadium awal dan 1388 stadium lanjut, juga 934 kematian akibat kanker prostat.

Mantan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Kanker Prostat Joe Biden, Seberapa Serius Kondisinya Saat Ini?

Meskipun penyebab pastinya masih belum jelas, beberapa bukti menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak bisa menjadi faktor penyebabnya.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2025