Nyamuk 'Doyan Kawin' Tingkatkan Wabah Demam Berdarah

Gigitan nyamuk.
Sumber :
  • Pixabay/Nuzree

VIVA.co.id – Sadarkah Anda bila nyamuk-nyamuk yang berkeliaran di sekitar Anda semakin banyak saja. Meski sudah dibasmi menggunakan obat serangga, nyamuk seolah tak berhenti datang dan mengganggu.

73 Persen Kasus Dengue Terjadi pada Kelompok Usia 5-44 Tahun, Angka Kematiannya...

Menurut Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari Pesatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi (PETRI), dari tahun ke tahun nyamuk memang semakin banyak. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim yang sekarang terjadi.

"Suhu atau temperatur yang semakin tinggi, membuat nyamuk jadi 'doyan kawin'. Sehingga telur semakin banyak, semakin banyak juga orang yang tertular penyakit," ujar Leo saat media briefing 'Nyamuk Bandel, Perkembangan dan Wabah yang Ditimbulkan' di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.

Warning! Penularan Dengue Sudah Menjangkau Lebih dari 87 Persen Wilayah Indonesia

Selain itu, nyamuk-nyamuk juga menjadi semakin 'bandel'. Penyebabnya, nyamuk merupakan serangga yang sangat pintar beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Jika dahulu nyamuk bisa ampuh dibasmi dengan obat nyamuk tertentu, belakangan nyamuk sudah kebal dan tidak mempan lagi menggunakan obat nyamuk itu.

"Jadi nyamuk itu bisa terbang lagi, dia jadi tambah kuat. Karena dia paling cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan termasuk ruangan yang terus menerus disemprot obat nyamuk tertentu," kata Leo.

DBD Bisa Sebabkan Kematian! Ahli: Ini Bukan Penyakit Musiman, Kena 2 Kali Bukan Kebal Tapi Jadi Lebih Parah

Akibat perkembangan nyamuk yang semakin banyak, maka semakin banyak juga penyakit yang timbul karena nyamuk. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah penderita demam berdarah setiap tahunnya.

"Meski angka kematian karena demam berdarah berkurang, tapi penyakit demam berdarah semakin naik," lanjut Leo.

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Tren Dengue di Indonesia Terus Menunjukkan Ancaman Serius

Dengue masih menjadi tantangan besar dalam sistem kesehatan Indonesia. Sepanjang 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat sebanyak 257.271 kasus.

img_title
VIVA.co.id
24 Juni 2025