QC Ketat 49 Ribu Porsi Makanan Per Hari untuk Atlet Asian Games
- Dok. GDSK
VIVA – Pesta olahraga Asian Games XVIII menjadi pesta besar yang disambut suka cita oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ini adalah kali kedua Indonesia kembali menjadi tuan rumah pesta olahraga empat tahunan, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah di Asian Games ke IV pada tahun 1962.
Tak hanya lokasi yang dipersiapkan secara matang sejak jauh hari, tapi juga pasokan makanan bagi para atlet dan juga ofisial negara peserta Asian Games XVIII. Bisa dibayangkan betapa banyak makanan yang harus disiapkan untuk mereka semua.
Dan salah satu yang dipercaya untuk menyediakan makanan dan minuman serta menjadi master caterer untuk para atlet dan ofisial yang mencapai puluhan ribu di Palembang dan Jakarta selama Asian Games berlangsung adalah PT. Gobel Dharma Sarana Karya (GDSK).
"Kami PT Gobel Dharma Sarana Karya melayani untuk atlet dan ofisial di Wisma Atlet Kemayoran dan Jakabaring, di luar itu bukan scope kami," kata Direktur Utama GDSK, Regi Datau dalam acara silaturahmi bersama media yang digelar di Harris Suites fX Sudirman, Jakarta Selatan, Senin 27 Agustus 2018.
Kurang lebih 49.000 porsi setiap hari untuk sekitar 13.000 orang disiapkan selama Asian Games berlangsung baik di Jakarta dan Palembang oleh perusahaan yang berdiri sejak tahun 1977. Jumlah ini tentu saja tidak sedikit, apalagi GDSK dipercaya untuk menyediakan makanan para atlet, di mana mereka sangat memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi.
Menghadapi hal tersebut, Regi Datau mengakui memang ada banyak tantangan yang dihadapi. Dari masalah keamanan pangan karena Indonesia sendiri keamanan pangannya dinilai sedikit di bawah standar dibanding negara maju, masalah selera para atlet dan ofisial, hingga masalah keterbatasan waktu untuk mempersiapkan.
Untuk itu, perusahaan yang awalnya menyediakan makanan untuk para karyawan di pabrik milik Thayeb Mohammad Gobel- pendiri perusahaan elektronik terkemuka Gobel-, sangat memperhatikan keamanan pangan, dari sebelum makanan disajikan hingga sampai di tangan para atlet dan ofisial.
Seperti pemilihan suplier yang harus memastikan bahwa setiap daging bebas dari steroid atau kandungan berbahaya lainnya, kendaraan distribusi, hingga dilakukannya pemeriksaan medis bagi seluruh karyawan yang terkait untuk mempersiapkan makanan bagi para atlet.