Ternyata Ini Arti 'NGEHE' dari Makaroni Ngehe

Ali Muharam, juragan Makaroni Ngehe rilis buku berjudul NGEHE.
Sumber :
  • VIVA/Bimo Aria

VIVA – Camilan bernama Makaroni Ngehe tentu sudah tidak asing lagi bagi banyak anak muda. Makaroni superpedas ini dijamin bikin nagih siapa pun yang memakannya. Berawal dari usaha kecil-kecilan, camilan ini kini telah banyak tersebar di berbagai daerah di Jawa. 

Resep Nugget Tempe Tanpa MSG, Camilan Sehat dan Lezat untuk Keluarga

Tapi tentu banyak orang bertanya-tanya, mengapa nama Makaroni Ngehe yang akhirnya dipilih oleh Ali Muharam sebagai nama produk yang ia jual. Ditemui saat peluncuran buku perdananya berjudul, NGEHE, Ali mengatakan bahwa hidup yang dijalani Ali naik turun seperti makaroni.

"Ngehe ini tuh untuk ngegambarin hidup saya ngehe banget, ngehe kampret, kurang ajar. Ngehe ini orang manggil orang lain, kayak, umpatan kasar," kata Ali saat ditemui di kawasan, Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 19 Agustus 2019.

Kata Oma, Telur Gabus dan Kisah Hangat dari Dapur ke Dunia

Sebelum memiliki banyak gerai di berbagai kota, Ali menceritakan bahwa ia membangun semuanya dari bawah. Berbagai macam pekerjaan telah ia coba, mulai dari penjaga warteg, tukang cuci piring, office boy, hingga kini ia berhasil menjadi pendiri Makaroni Ngehe sekaligus penulis.

Baca Juga: Doyan Pedas? 5 Kuliner Super Ini Wajib Dicoba

Resep Menu Buka Puasa Bola-bola Keju yang Lezat, Mudah Dibuat dan Anti Gagal

"Ngehe adalah tentang mengubah umpatan menjadi kekuatan. Ngehe bukan cuma merek makaroni pedas yang digilai anak muda. Ngehe itu bagi saya bahwa kita adalah apa yang kita perjuangkan,"ungkap Ali. 

Belakangan ia juga menyusun makna lain dari kata NGEHE, yakni Nationalism, Giving, Entrpreneurship, Humanism, dan Environment. Menurutnya, kata itu mewakili nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Ali. 

"Saya berharap buku ini bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman semua bahwa untuk sukses itu butuh jalan yang panjang," katanya soal buku NGEHE tersebut.

camilan sehat untuk anak

Cara Ngemil Seperti Ini Bisa Bantu Tubuh Penuhi Nutrisi Harian

Temuan State of Snacking 2024, mengungkapkan bahwa kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia terus meningkat melebihi makanan utama.

img_title
VIVA.co.id
17 Mei 2025