Mau Ngemil Takut Gemuk? Ini 7 Tips Pilih Kudapan Sehat
- Pixabay/Unsplash
VIVA – Makanan ringan (camilan) yang sehat adalah bagian penting dari diet. Sayangnya, banyak masyarakat yang masih khawatir akan jenis kudapan yang sehat dan malah memicu lemak menumpuk. Bagaimana solusinya?
Director, Sport Performance and Education, Herbalife Nutrition Dana Ryan mengatakan sebagai ahli olahraga dan diet, banyak yang mempertanyakan makanan tepat yang dikonsumsi sebelum dan sesudah olahraga.
Menurutnya, makanan ringan atau camilan sehat dapat dikonsumsi di antara waktu makan utama untuk mendapatkan tambahan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh kita.
"Jumlah dan jenis makanan ringan harus ditentukan oleh jadwal aktivitas, akademik, kegiatan fisik, bahkan waktu tidur anda. Kuncinya adalah membuat pilihan makanan ringan yang tepat agar sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan tujuan Anda,” kata Dana Ryan, dikutip dari keterangan pers Herbalife Indonesia, Sabtu, 11 September 2021.
Berikut adalah tips tentang makanan ringan atau camilan yang sehat.
1. Kombinasikan protein tanpa lemak dengan karbohidrat dan/atau lemak sehat
Ilustrasi daging merah.
- Pixabay/joon2079
Padukan makanan kaya protein dengan karbohidrat atau lemak sehat untuk camilan seimbang. Sangat penting untuk memiliki protein tanpa lemak di setiap makanan dan camilan untuk mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot.
Protein juga membangkitkan rasa kenyang, serta membantu menangkal rasa lapar sampai waktu makan berikutnya.
Sementara karbohidrat memberi tubuh dan otak asupan energi. Pilih biji-bijian utuh, seperti roti gandum utuh, biskuit atau sereal berserat tinggi, untuk energi yang tahan lama. Lemak sehat, seperti selai kacang atau alpukat, juga memberikan energi dan daya tahan bagi tubuh.
Contoh makanan yang seimbang termasuk yogurt, roti isi dengan daging (sandwich), smoothie buah yang dibuat dari yogurt, pisang dengan selai kacang, keju dan buah.
2. Jangan abaikan isyarat rasa lapar
Ilustrasi makanan.
- U-Report
Perhatikan tubuh dan isyarat rasa lapar. Sinyal umum termasuk perut keroncongan atau menggeram, kelelahan, gemetar atau pusing, dan konsentrasi yang buruk. Jika memiliki gejala-gejala ini, berarti tubuh sudah terlalu banyak menghabiskan energi.
Mampu mengenali sinyal-sinyal ini sangatlah penting untuk tubuh anda. Di saat seperti ini, Anda akan membutuhkan energi untuk menopang aktivitas anda kembali.