Dampak Melatih Disiplin Anak dengan Hukuman Fisik

Ilustrasi kekerasan terhadap wanita.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Laman resmi American Psychological Association menerbitkan sebuah rilis yang mengungkapkan dampak dari hukuman fisik pada anak. Rilis itu berdasarkan penelitian psikolog Elizabeth Thompson Gershoff, PhD., dari Pusat Nasional Anak-anak Miskin di Columbia University.

Tragedi Penganiayaan Anak Selebgram: Waspada! Ini 5 Cara Lindungi Anak dari Kekerasan

Menurut Gershoff, hukuman fisik dapat menghasilkan perilaku negatif pada anak. Pertama, hukuman fisik tidak mendidik anak tentang mana benar dan salah. Kedua, meski hukuman itu membuat anak takut untuk tidak patuh pada orangtua atau guru, tapi ketika tidak ada kehadiran orangtua atau guru, anak akan tetap bertingkah laku yang sama.

Sementara itu, Benny Prawira Siauw, Kepala Koordinator Into The Light menuturkan, contoh kekerasan yang dilihat anak dari orangtua dapat membentuk persepsi anak bahwa kekerasan merupakan hal yang wajar.

Marah ke Anak, Lantas Apa yang Harus Dilakukan Orangtua?

Orangtua sedang berkomunikasi dengan anak

"Kekerasan ini memang berada dalam satu siklus, dimulai dari rumah, kemudian dibawa ke sekolah, karena kita (orangtua) membiasakan itu, karena menganggap itu normal, maka anak-anak menganggap bahwa menggunakan cara kekerasan itu wajar, menerima kekerasan itu wajar," ujar Benny pada VIVA, beberapa waktu lalu.

Polisi Gerebek Panti Asuhan di Medan, Diduga Eksploitasi Anak di Tiktok

Benny menambahkan, metode kekerasan yang diterapkan orangtua pada anak juga membuat anak kesulitan untuk menyelesaikan masalah di luar cara-cara kekerasan.

"Itu (kekerasan) nanti akan menyebabkan masalah lebih banyak lagi. Ketika akhirnya mereka mulai melakukan itu ke pasangan mereka, ke murid mereka, ke teman-temannya juga, jadi semacam normalisasi kekerasan. Dan ketika itu sudah terbiasa, ya, akan menggunakan kekerasan itu di mana pun," ujar Benny.

Ilustrasi pasangan suami istri yang memiliki bayi.

Merasa Takut untuk Punya Anak? Psikolog Ungkap Penyebabnya

Kehadiran seorang anak merupakan impian bagi banyak orang, terutama pasangan yang menikah. Tetapi, tidak semua orang menginginkan kehadiran anak. Mengapa?

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2024