Aisah Dahlan Ungkap Istri Jadi Kunci Kedamaian Rumah Tangga

dr Aisah Dahlan
Sumber :
  • YouTube

JAKARTA – Setiap dari kita yang menikah tentu memiliki banyak harapan terhadap pasangan kita. Salah satuya adalah harapan pasangan kita bisa berubah menjadi lebih baik setelah menikah. Misalnya saja, jika awalnya pasangan kita cuek bisa berubah menjadi lebih peka terhadap kita. Atau berharap pasangan kita tidak menjadi tempramen setelah menikah.

Akan tetapi, bisakah sebuah pernikahan mengubah sifat atau watak seseorang? Terkait hal ini, ustazah sekaligus dokter inspiratif, dr. Aisah Dahlan angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa pernikahan tidak bisa mengubah watak seseorang.

“Tidak bisa karena speknya beda (watak) itu sudah diprogram di otak. Secara ilmu neuoro science watak itu ada di nobus paretalis sudah ada programnya kekuatan kelemahannya,”ujarnya dikutip dari tayangan YouTube Denny Sumargo.

Maka dari itu, Aisah Dahlan meminta agar pasangan yang ingin menikah untuk bisa mengenali watak pasangan masing-masing.

“Jadi watak tidak bisa diubah, tapi bisa dibentuk. Setiap orang sudah ada wataknya, maka kita harus kenali pasangan,” jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Aisah juga mengungkap bahwa wanita harus banyak belajar dan menyesuaikan. Meski terdengar egois namun kata dia memang wanita diciptakan sebagai pembelajar.

“Otak perempuan belajar, mengumpulkan informasi,” jelasnya.

Jadi Pencetus Orange Bond di Indonesia, PNM Fokus Genjot Pemberdayaan Perempuan

dr. Aisah Dahlan juga menjelaskan bahwa rumah tangga akan baik-baik saja, tergantung dari istri. Dimana dijelaskannya bahwa jika istri tenang, maka rumah tangga akan ikut tenang. Maka dari itu, Aisah Dahlan menekankan pentingnya bagi wanita untuk belajar mengenal suami dan perannya sebagai istri. Pembelajaran ini bisa didapatkannya melalui buku, YouTube atau bahkan dari lembaga konsultan rumah tangga. 

“Rumah tangga kalau istri tenang, suami tenang, anak tiga kali tenang. Jadinya kita harus belajar.  Bahwa laki perempuan berbeda, cara ngomong beda, cara melihat beda laki lurus, perempuan lurus pendek, kanan kiri pendek. Laki-laki mata berburu, perempuan mata penjaga sarang,” jelas dia.

Pengakuan Menteri Maman soal Surat Dinas Istri ke Eropa: Bingung dan Tak Pernah Beri Perintah
Wakil Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan

Otto Hasibuan: Penegak Hukum Harus Prioritaskan Penanganan Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan

Pemerintah merespons darurat kekerasan anak dan perempuan melalui persiapan pelaksanaan Gerakan Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (GN-AKPA).

img_title
VIVA.co.id
15 Juli 2025