Mengapa Orang Tua Harus Kritis soal Iklan Makanan Anak

Ilustrasi anak minum susu
Sumber :
  • Pixabay/Candice_Rose

VIVA.co.id – Seluruh orang tua di Indonesia dituntut untuk kritis dan cerdas mengenai paparan iklan makanan dan minuman anak di media massa.

World Milk Day 2025: Momen Tingkatkan Gizi Anak, Tekan Stunting di Indonesia

Sebab, ketidaktahuan soal hal lain yang mungkin tersembunyi di balik iklan sebuah produk akan bisa berdampak pada masalah gizi anak di rumah.

Menurut pemerhati iklan Dr Winny GW paparan iklan di media massa dengan frekuensi tinggi akan bisa mempengaruhi anak untuk mengonsumsi produk tertentu.

Gubernur Pramono Targetkan Angka Stunting Jakarta Turun di Bawah 14 Persen

Sementara, tambah dokter dari Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia itu, secara prinsip sebuah iklan dilahirkan dengan keberpihakan terhadap produk ketimbang calon pembelinya.

"(Padahal) Iklan produk makanan dan minuman untuk anak-anak di televisi tidak secara terbuka memaparkan komposisi yang terkandung dalam produknya saat beriklan," ujar Winny di Jakarta, Senin, 7 Agustus 2017.

Selamat Hari Gizi Nasional 2025! Simak Sejarah dan Makna Tema 'Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat'

Atas itu, ia mengingatkan kepada seluruh orang tua untuk cermat dan kritis serta selektif memilih produk iklan yang ditayangkan jika ingin membeli.

Termasuk juga kepada para produsen agar tidak memposisikan anak dan orang tua sebagai target iklan. Namun juga memberikan edukasi.

"Iklan yang ditujukan kepada khalayak anak-anak tidak boleh menampilkan hal yang dapat menganggu atau merusak jasmani dan rohani mereka, memanfaatkan kemudahpercayaan, kekurangpengalaman atau kepolosan mereka," kata Winny.

Dewan Komisioner OJK, Friderica Widyasari Dewi

Pentingnya Kolaborasi dengan Media Massa Perkuat Literasi Keuangan Masyarakat

Kolaborasi dengan media massa penting untuk dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

img_title
VIVA.co.id
17 Juni 2025