Alternatif Menu Sehat untuk Bekal Sekolah Anak

Bekal makan anak
Sumber :
  • pixabay/takazart

VIVA – Masalah gizi pada anak-anak tidak hanya berdampak pada kesehatan tubuh. Menurut Sekretaris Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB, Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS, dampak masalah gizi pada anak bahkan bisa membuat anak menderita stunting atau tubuh pendek yang berlangsung hingga mereka remaja.

Anak Lebih Pendek dari Temannya? Bisa Jadi Alami Short Stature

"Kalau ini terjadi pada anak perempuan, dia akan jadi ibu yang gizinya tidak baik, dia akan melahirkan anak yang gizinya tidak baik juga, berat badan rendah. Ini akan terus menjadi siklus," ujar Anna saat ditemui VIVA.co.id di Jakarta, belum lama ini.

Untuk memotong siklus ini, kata Anna, salah satunya adalah dengan memperhatikan jajanan anak, terutama, anak-anak usia sekolah.

WHO Sebut Gegara Israel 8.000 Anak Gaza Menderita Kekurangan Gizi

Bila melihat kebutuhan anak sekolah, dari Angka Kecukupan Gizi 2013, anak usia 7-9 tahun butuh 1.850 kkal. Ini bisa dicukupi dengan makan nasi empat porsi dengan ukuran 400 gram. Pembagiannya bisa dengan 100 gram di pagi hari, dan 150 gram saat makan siang dan malam.

Kemudian, protein dari daging bisa didapat dengan memberikan tiga potong daging. Menu ini juga disesuaikan dengan Pedoman Gizi Seimbang, di mana sekali makan harus terdiri atas makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah, serta dilengkapi dengan minum.

Jurus Ampuh Papua Basmi Stunting, Dokter Hasto Berikan Strategi Jitu

Sementara itu, untuk contoh menu anak sekolah, Anna mengatakan, bisa memberikan semangkuk bubur ayam dan susu cokelat untuk sarapan.

"Untuk selingan atau bekal di sekolah bisa memberikan sandwich isi sayuran, makan siang dengan mi bakso, untuk sore bisa dikasih camilan pisang molen," kata Anna.

Di malam hari, menu yang diberikan lengkap seperti Pedoman Gizi Seimbang.

Untuk jajan, ibu bisa menyelipkan makanan selingan berkualitas. Contohnya, bakwan dengan isi sayuran dan menggunakan telur. Atau omelet kentang dan makaroni. (art)

Talkshow Menangani Stunting

Cara Cegah Anemia dan Stunting di Kalangan Ibu Hamil dan Remaja Putri

Menurut Survei Kesehatan Nasional (SKI) 2023, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,5 persen.

img_title
VIVA.co.id
27 Juni 2024