Empat Situs Warisan Dunia UNESCO di Indonesia
- ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Sementara itu, pelataran dalam merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang dianggap sebagai tempat yang paling suci.
Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan oleh wisatawan, seperti menyaksikan Sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana ini merupakan visualisasi mengagumkan dari epos legendaris dalam kebudayaan Jawa, Ramayana dengan iringan musik gamelan khas Jawa. Pertunjukan rutin dilaksanakan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu, pukul 19.30 WIB hingga 21.00 WIB.
3. Situs manusia purbakala Sangiran
Sangiran terletak 15 kilometer dari Surakarta, dan merupakan museum purbakala. Tempat ini menjadi penting lantaran menjadi lokasi fosil Pithecanthropus Erectus, manusia prasejarah Jawa.
Tempat ini menarik untuk wisata ilmiah di bidang geologi, antropologi, dan arkeologi. Banyak ahli dunia datang ke situs ini untuk melakukan penelitian dan studi mengenai manusia purbakala.
4. Sistem pengairan Subak di Kawasan Pura Taman Ayun
Tempat ini menjadi salah satu situs warisan dunia yang dilindungi UNESCO pada 2012. Dengan luas area 19.500 hektare, tempat ini menjadi fokus sistem irigasi dan bendungan yang dikenal sebagai Subak sejak abad kesembilan.
Subak mencerminkan konsep filosofis Tri Hita Karana, yang mempertemukan alam roh, dunia manusia, dan alam. Filosofi ini lahir dari pertukaran budaya antara Bali dan India selama 2.000 tahun lalu, serta telah membentuk bentang alam Bali.
Sistem Subak merupakan praktik pertanian yang demokratis dan egaliter, memungkinkan orang Bali menjadi petani padi yang paling produktif di Nusantara, meskipun mendapat tantangan untuk mendukung populasi yang padat. Di kawasan ini juga terdapat Pura Taman Ayun yang berdiri sejak abad 18.
