- REUTERS/Andrew Kelly
Artis Kim Kardashian West. (Instagram.com/@kimkardashian)
Foto Kylie sebelum dan sesudah melakukan filler kini banyak beredar. Terlihat jelas perbedaannya. Bibirnya dulu tipis, sedangkan sekarang terlihat padat dan berisi.Â
"Saya tak tahu, hanya karena seorang anak laki-laki mengatakan hal seperti itu pada saya, lalu saya merasa langsung tak nyaman. Saya merasa menjadi orang yang tak bisa menarik hasrat orang lain, dan tidak lagi cantik," ujarnya seperti dikutip dari The Sun, September 2017.
Lalu kemudian muncul istilah the Kardashian Effect, di mana orang ramai-ramai mengubah bentuk bibir hingga bokong mereka agar seperti keluarga Kardashian. Bahkan rela merogoh uang hingga miliaran rupiah demi tampil bak sosialita tersebut.
Sebut saja Jennifer Pamplona. Model catwalk untuk Versace ini terobsesi memiliki bokong besar seperti Kim Kardashian. Dana sebesar Rp2,5 miliar, ia keluarkan untuk melakukan suntik filler demi mirip sang idola. "Saya jatuh cinta dengan operasi plastik sejak lama, tapi setelah melihat Kim Kardashian, saya ingin terlihat dan memiliki lekuk seperti dia," katanya seperti dilansir laman Daily Mail.
Hal lain yang cukup mengejutkan adalah, obsesi mirip Kardashian tak hanya melanda kaum perempuan, melainkan juga para pria. Seorang make-up artist asal Inggris, Jordan James Parke, mengeluarkan uang hingga Rp2 miliar untuk operasi plastik agar mirip Kim Kardashian.
Sederet tindakan ia lakukan, mulai dari botoks, proses rekayasa rambut, tato alis permanen, mengisi bibir, dan pipi dengan cairan medis, serta banyak operasi bedah lainnya.Â
Tren Tanam Benang
Tak jauh berbeda dengan di Amerika Serikat (AS), sesungguhnya operasi plastik atau bedah plastik di Indonesia sudah mulai diperkenalkan sejak akhir tahun 1950-an.  Adalah Prof. Dr. dr. Moenadjat Wiratmadja yang merintis bedah plastik di Tanah Air. Ia merupakan ahli bedah dari FKUI pada 1958.
Dilansir dari laman Bedahplastik-fkui.com, saat pulang dari menempuh pendidikan bedah plastik di Amerika Serikat, Moenadjat mulai mengkhususkan diri memberikan pelayanan dan pendidikan bedah plastik pada mahasiswa serta asisten bedah pada 1959.Â